Mohon tunggu...
Syaifullah Amin
Syaifullah Amin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Writer
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Writer

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Tips Cermat Memilih Sensor Accelerometer

27 November 2020   10:07 Diperbarui: 27 November 2020   10:14 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://testingindonesia.co.id/

Accelerometer adalah sebuah sensor yang biasa digunakan untuk melakukan pengukuran pada gaya percepatan sebuah benda, gaya ini bisa saja statis, seperti gaya pada gravitasi, atau juga bisa gaya dinamis yang biasanya disebabkan oleh gerakan dan juga gesekan. Dengan melakukan pengujian pada percepatan statis yang diakibatkan oleh gravitasi, maka kita dapat mengetahui kemiringan pada sebuah benda yang diukur, dan juga dengan merasakan jumlah pada akselerasi dinamis, kita juga bisa melakukan penganalisaan pada perangkat yang sedang bergerak.

LALU APA SAJA HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN KETIKA MELAKUKAN PEMBELIAN PADA SENSOR ACCELEROMETER?

#1. Analog VS Digital

Hal pertama yang harus diperhatikan adalah accelerometer jenis apa yang kita butuhkan dalam pengukuran kita, seperti accelerometer digital atau analog. Hal tersebut dapat kita tentukan dengan perangkat keras seperti apa yang kita gunakan untuk menghubungkan sensor accelerometer, contohnya accelerometer dengan gaya analog dapat mengeluarkan tegangan yang berkelanjutan yang mana ini akan sebanding dengan percepatan, seperti 2,5V untuk 0g, 2,6V untuk 0,5h, 2,7 untuk 1g.

Sedangkan digital accelerometer biasanya akan menggunakan modulasi lebar pada pulse atau yang biasa disebut dengan "PWM" pada keluarannya. Yang artinya adalah aka nada gelombang berbentuk persegi dengan frekuensi tertentu, dan juga lamanya waktu pada tegangan tinggi akan sebanding dengan besaran pada percepatan.

Namun, jika anda ingin menggunakan BASIC stamp, atau menggunakan micro-controller yang lain dengan input digital, meka kemungkinan besar anda akan membutuhkan sensor digital accelerometer. Ruginya disini adalah anda harus menggunakan beberapa sumber daya (WAKTU) micro-controller untuk melakukan pengujian pada siklurs kerja, dan juga anda harus melakukan pengoperasian pada pembagian yang intensif secara komputasi.

Atau jika anda ingin menggunakan PIC / AVR / OOPIC dan Javelin dengan menggunakan inout analog, atau bahkan anda ingin menggunakan rangakaian berbasis analog secara keseluruhan. Boleh dibilang, motode analog adalah salah satu jalan keluar terbaik di dalam pengukurannya, dan pastinya tegantung pada kompilernya juga. Melakukan pengujian pada akselerasi analog mungkin sesederhana "acceleration = read_adc (); dan juga bisa dilakukan dalam beberapa mikrodetik.

#2. Jumlah pada sumbu

Pada sebagian besar pengujian yang dilakukan dengan menggunakan sensor accelerometer, jumlah sumbu yang dibutuhkan didalam pengujian-nya mentok mentok ya 2, tapi jika anda mau menggunakan posisi 3d, maka anda membutuhkan sensor accelerometer yang memiliki 3 sumbu, atau dengan menggunakan 3 accelerometer dengan 2 sumbu yang mana nantinya akan dipasangkan pada sudut siku siku.

#3. Maximum swing

Pada saat anda mau melakukan pengujian pada kemiringan sebuah benda berdasarkan pada gravitasi bumi, maka alat yang cocok anda gunakan adalah accelerometer 1,5g (mungkin juga sudah lebih dari cukup). Tapi, jika anda ingin melakukan pengujian pada gerakan pada sebuah mobil, pesawat atau bahkan pada sebuah robot, maka accelerometer 2 akan sangat cocok dalam proyek pengujian anda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun