Mohon tunggu...
Syaifullah Amin
Syaifullah Amin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Writer
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Writer

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Mari Mengenal Ultrasonic Thickness Gauge

13 Oktober 2020   14:05 Diperbarui: 13 Oktober 2020   14:40 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ultrasonic Thickness Gauge atau alat pengukuran ketebalan ultrasonik adalah sebuah alat yang menggunakan sebuah metode pengujian yang disebut dengan NON-Destructice Test atau NDT, metode tersebut digunakan pada alat ini gunak untuk melakukan pengukuran pengukuran pada ketebalan sebuah media padat seperti besi dan juga plastic. Beberapa industri industri besar juga sudah beralih ke alat dengan metode ultrasonic ini pada pengukuran ketebalan mereka.

Saat melakukan pengukuran dengan menggunakan alat yang satu ini, makan sebelumnya akan dilakukan sebuah pengamatan terlebih dahulu, pengamatan akan dilakukan pada gelombang ultrasonic yang bergerak melalui sebuah benda seperti sebuah besi maupun plastic, pengukuran akan dilakukan pada karakteristik kecepatan yang konstan. Dengan memanfaatkan informasi pada kecepatan gelombang, maka pengguna alat dapat melakukan penghitunngan pada panjang sebuah jalur yang dilalui oleh gelombang dengan menggunakan beberapa rumus.

Ultrasonic Thickness Gauge

Ultrasonic thickness gauge atau alat ukur ketebalan ultrasonic ini pertama kali ditemukan oleh seorang insinyur sekaligus soerang ilmua asal Polandia bernama Werner Sobek. Alat ini pertama kali diaplikasikan pada pengukuran sebuah gelombang yang dipancarkan pada sebuah sampel yang ditentukan, kemudian akan dilakukan penghitungan pada micrometer dari pengukuran kecepatan ini dengan sebuah persamaan matematika.

Alat ini juga menggunakan 2 jenis transducer dalam pengujiannya, yakni piezometer dan juga EMAT. Kedua jenis transducer tersebut dapat memancarkan sebuah gelombang suaran yang akan diarahkan pada sebuah benda, frekuensi dari sensor transducer ini juga harus diatur terlebih dahulu sebelum dilakukan nya sebuah pengujian. Untuk frekuensi standar yang digunakan pada pengukuran dengan menggunakan alat ini adalah 5 MHz.

Dalam metode pengukurannya, pengujian dengan alat ini akan diawali dengan menyisipkan sebuah gauge diantara 2 komponen yang akan dilakukan pengujian, apabila gauge tersebut sangat mudah untuk masuk dan sangat mudah untuk ditarik, maka akan disarankan untuk menggunakan gaug yang lebih tebal hingga gauge sudah untuk ditarik dan membutuhkan sedikit dorongan agar dapat masuk kedalam antara 2 komponen. Untuk ketebalan pada sebuah gauge dapat ditentukan dengan celah yang terdapat diantara 2 komponen uji.

Sumber

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun