Mohon tunggu...
moh syaiful islam
moh syaiful islam Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

menyukai hal baru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Keluargamu, Rumah Terbaikmu

29 Desember 2021   21:03 Diperbarui: 29 Desember 2021   21:06 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi keluarga rumah terbaik (froddo.com)

"Semuanya memiliki akhir, teman, sahabat, kekasih, partner, atasan, atau bawahan. Hanya satu yang tidak pernah berakhir, yaitu keluarga. Kamu mungkin enjoy have fun dengan teman. Tapi saat kamu sakit atau gagal, bukan teman yang merawatmu, tapi keluarga". Demikian ungkapan dari seorang motivator asal Indonesia, Mario Teguh.

Hangatnya keluarga membuat kita sering kali membuat rindu akan keluarga. Saat kita mendapatkan banyak sekali masalah dalam segala urusan, baik masalah pekerjaan ataupun yang lainnya membuat rindu akan nyamannya kehadiran keluarga. Bahkan saat kita telah memiliki keluarga sendiri dan mempunyai anak pun, saat ada masalah kita pasti ingin sekali pulang kerumah.

Ini dikarenakan keluarga adalah tempat pertama dan utama saat kita tumbuh dan berkembang mempelajari bahasa, tata krama, mengenal kasih sayang dan Pendidikan dasar untuk mengenal dunia.

Dalam buku "informatium" karya seorang filosof yang bernama Comnius, ia menulis bahwa tingkat permulaan bagi pendidikan anak dilakukan dan diajarkan semestinya sejak dalam keluarga.

Sejak terlahir di dunia ini, keluarga adalah orang-orang yang pertama mengetahui kepribadian kita mulai dari sifat, kebiasaan dari bangun tidur hingga tidur lagi, perilaku, hingga keburukan yang kita miliki. Tinggal dalam satu atap, susah dan senang Bersama, makan dan minum dalam satu meja, bercengkrama Bersama, juga tumbuh dan berkembang bersama membuat keluarga adalah orang-orang yang patut kita datangi di saat kita ada masalah.

Keluarga dapat menerima kita apa adanya. Ibarat sebusuk-busuknya kita dan seharum-harumnya kita, keluarga akan tetap menerima kita dengan terbuka.meskipun mereka tau terkadang perilaku kita menyayat hati. Keluarga akan selalu mendukung kita apapun masalah yang kita dapat, karena mereka sadar karena terikat oleh ikatan darah yang tidak dapat dipisahkan oleh apapun.

Tak hanya itu, wujud yang tercipta dari kasih dan sayang keluarga terhadapmu menghasilkan pembelaan dari orang-orang luar dan menepis dari berbagai hal yang sekiranya dianggap bisa menyakitkan kita, karena itulah keluarga selalu melindungimu meskipun mereka tahu akan terkena getah imbasnya. Tetapi semua itu tidak menjadi halangan bagi mereka untuk melindungi dan membelamu dari berbagai marabahaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun