Mohon tunggu...
Syaifuddin
Syaifuddin Mohon Tunggu... Dosen - Peminat kajian dan praktisi ekonomi syariah

Dosen ekonomi syari'ah, konsultan manajemen keuangan syari'ah, dan dewan pengawas syari'ah di Lembaga Keuangan Syari'ah. Pegiat dan peneliti keuangan syari'ah.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Ternateku Sayange, Jangan Ternateku Malang

9 Juni 2020   13:58 Diperbarui: 9 Juni 2020   13:58 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ternate sangat menggoda. Dulu karena rempah rempahnya, sekarang karena nikel dan tambang berharga lainnya. Saudagar Arab, China, Gujarat dan armada dagang Eropa pada abad 15 datang karena rempah rempah, komoditas ekonomi bernilai tinggi.

Ternate modern menggiurkan pemodal asing mengeruk  tambang nikel, emas putih, bahan penting teknologi informasi masa depan yang ada di perut bumi Halmahera, Obi dan sekitarnya.

Kehadiran bule Eropa 4 abad lamanya, menciptakan sejarah. Hikayat kerjasama dagang, berahir dengan permusuhan dan penjajahan. Jejak jejak hubungan antar bangsa   mewujud dalam wisata sejarah berbentuk istana penguasa, tempat ibadah, perkebunan cengkeh tua, alun alun, benteng benteng, lokasi bersejarah dengan aneka cerita.

Alam indah anugerah tak terkira.

Danau Tolire di utara dan Laguna Kalumata di selatan. Puluhan kilometer garis pantai pengeliling Ternate, setiap jengkalnya indah. Keindahan puspa rupa, tak seragam. Tak pernah membosankan.

FOto Pribadi
FOto Pribadi
Ada tebing pantai eskotik menggapai langit, tak sedikit pantai bersimpuh disapu ombak. Pantai berbatu karang dengan hole palung dalam bertaman karang bawah laut, tersembunyi di teluk yang tenang. Pantai dengan ombak bergulung, angin bergemuruh, pandangan tanpa batas, nun jauh.

Telaga tersembunyi dibalik hutan bukit. Pantai bermangrove, hutan air asin yang berkembang, tempat bertengger kuntul, dara laut, camar, burung burung pemburu ikan. Dermaga tempat sandar kapal besar, juga jembatan untuk perahu, boat dan kapal kapal kecil.  

Dermaga kesultanan  Dodoko Ali dan jembatan jembatan kecil milik rakyat, penambat perahu kayu, jung dan kapal kayu.

Beberapa pantai telah dikelolah. Pantai Sulamadaha, menghadap ke pulau Hiri. Di teluk dalam ombaknya teduh, di pintu masuk ombak sedang dengan pasir legam, mirip Parangtritis mini.

Pantai Jikomalamo berada di kelurahan Takome. Dapat dijangkau dengan perahu atau jalan darat melalui celah perbukitan terjal. Aksesnya yang sulit membuat terumbu karangnya alami dengan ikan dan biota laut yang cantik. Airnya yang jernih membuat kita bisa melihat terumbu karang tanpa perlu menyelam. Pasir putih sepanjang 100 meter dengan telaga Nita yang tersembunyi menambah eksotis dan privat. Masih ada puluhan pantai lagi.

Masalah tata kelola wisata yang kurang ramah lingkungan. Banyak pembangunan tanpa mengantisipasi dampaknya terhadap kerusakan alam. Sampah plastik berserakan, limbah domestik mengganggu pengunjung di air.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun