Komponen Abiotik
Kondisi Lingkungan
Kondisi abiotik seperti salinitas, suhu, dan pH tanah sangat mempengaruhi pertumbuhan dan distribusi spesies mangrove. Pantai Cemara memiliki salinitas yang bervariasi tergantung pada pasang surut air laut. Suhu rata-rata di kawasan ini berkisar antara 28C hingga 32C, sementara pH tanah umumnya berada dalam kisaran netral hingga sedikit asam (6-7). Kondisi ini menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan tanaman mangrove.
Substrat
Substrat di Pantai Cemara terdiri dari kombinasi tanah berpasir dan berlumpur. Tanah berlumpur cenderung lebih kaya akan nutrisi dan mendukung pertumbuhan spesies seperti Rhizophora mucronata. Sebaliknya, substrat berpasir lebih cocok untuk spesies seperti Sonneratia alba. Perbedaan jenis substrat ini berkontribusi pada variasi dalam komposisi komunitas mangrove.
Fungsi Ekologis
Pelindung Pantai
Salah satu fungsi utama ekosistem mangrove adalah sebagai pelindung pantai dari abrasi dan gelombang laut. Akar pohon mangrove yang kuat dapat menahan tanah dan mengurangi dampak gelombang besar, sehingga melindungi garis pantai dari kerusakan. Hal ini sangat penting mengingat perubahan iklim yang menyebabkan peningkatan frekuensi badai dan kenaikan permukaan laut.
Penyerap Karbon
Mangrove juga berfungsi sebagai penyerap karbon yang efektif. Proses fotosintesis yang dilakukan oleh tanaman mangrove menghasilkan oksigen dan menyerap karbon dioksida dari atmosfer. Penelitian menunjukkan bahwa hutan mangrove di Pantai Cemara memiliki potensi tinggi dalam menyimpan karbon, dengan total kandungan karbon mencapai 93,20 ton C/ha. Ini menjadikan ekosistem mangrove sebagai salah satu solusi alami untuk mengatasi dampak pemanasan global.
Habitat Biodiversitas