Sektor ekonomi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia seperti diketahui menjadi tulang punggung ekonomi nasional di masa pandemi. Data Kementrian Koperasi dan UKM tahun 2020, Sektor UMKM berkontribusi sebesar 61,97 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional. Sektor ini juga menyerap 97 persen dari total tenaga kerja di Indonesia.
Data tersebut menunjukkan bahwa keberadaan sektor UMKM tidak main-main kontribusinya bagi perekonomian nasional. Dan ini menjadi pe-er bersama antara para pemangku kebijakan ekonomi dengan para pelaku ekonomi kecil dan menengah untuk menjadikan sektor UMKM 'naik kelas'.
Dan untuk menjadikan sektor UMKM sebagai sektor ekonomi unggulan, meningkatkan kapasitas UMKM adalah keharusan. Dosen Universitas Persada Indonesia YAI, Jakarta baru-baru ini menggelar Kegiatan Seminar Bisnis dengan Tema Pemberdayaan UMKM Binaan Masjid yang diadakan di lokasi RPTRA Mandala Kelurahan Tomang, Grogol Jakarta Barat.
Kegiatan yang diketuai oleh Dr. Ahmad Muhaammad Thantawi, ST., MM, beranggotakan Dr. Sularso Budilaksono, Dr. Siti Komsiah, Dr. Febryanti dan Ir. Nizirwan. Sebagai Nara sumber pada kegiatan ini adalah Farhan Furkonudin Sodikin, Sri Setiawati, dan Muhammad Nurul Ismi. Program ini didanai dari Hibah Matching Fund 2022 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia yang bertajuk “Pengembangan dan Implementasi Jejaring dan Digitalisasi Masjid”.
Program ini sendiri sebernarnya merupakan rangkaian kegiatan yang digelar sejak bulan September 2022, yang dimulai dari pelatihan penggunaan aplikasi smart masjd yang digelar dengan berbagai kegiatan hingga Desember 2022. Dan seminar ini merupakan kegiatan akhir Program Matching Fund di tahun 2022.
Mengapa UMKM di lingkungan mesjid yang menjadi sasaran? Dari berbagai pengamatan yang dilakukan tim UPI YAI sebenarnya mesjid bisa menjadi pendorong gerak ekonomi umat yang luar biasa. Sebab mesjid selama ini menjadi tempat pertemuan para pelaku ekonomi formal maupun informal.
Keberadaan mereka bisa menjadi kekuatan tersendiri dan bila dibina dan diarahkan dari mesjid bisa lahir para pelaku UMKM penggerak ekonomi negeri.
Kegiatan ini sendiri diikuti oleh 40 pelaku UMKM di kalangan mesjid yang ada di sekitar kawasan Jakarta Barat. Para pelaku UMKM ini dengan antusias berdiskusi mengenai pengembangan usaha yang mereka jalani dengan sejumlah narasumber.