Ketiga, MPV adalah kendaraan paling pas dengan kontur jalan di tanah air yang cenderung berbatu, tidak rata,berkelok-kelok, dan naik turun. Medan jalan yang beragam itu pasti jadi masalah bagi kendaraan jenis sedan yang secara body lebih rendah dari mobil berjenis MPV. Bahkan saat air banjir menggenang di jalanan ibukota, mobil MPV tetap juara. Ia bisa menerobos jalanan berair tanpa khawatir mesin mobil bakal terendam.
Faktor keempat yang jadi alasan mengapa memilih MPV sebagai kendaraan keluarga adalah soal mesin. Meskipun tak paham-paham benar soal permesinan, indikator yang mudah bagi saya adalah dua aspek ini: mobil itu tidak menimbulkan masalah selama perjalanan dan tidak kerap minta masuk bengkel. Itu sudah cukup. Dan, selama kami melakukan perjalanan jauh, baik untuk mudik atau traveling ke berbagai kota, Alhamdulillah... mobil MPV kami aman-aman saja.
Kelima, hemat BBM. Sebenarnya,inilah alasan yang paling penting. Kami sudah melakukan survei singkat beragam merek dan jenis kendaraan sebelum menetapkan membeli si MPV ini. Konsumsi bahan bakar jadi perhatian utama kami, karena menyangkut perputaran uang dalam keluarga. Faktor konsumsi BBM yang irit jadi keharusan. Ini bukan basa-basi. Dengan MPV yang kami miliki sekarang,mobil ini sudah kami ajak berkeliling Pulau Jawa dengan konsumsi BBM yang lumayan hemat. Dengan MPV, membawa jalan-jalan sekeluarga jadi lebih hemat.
Itu mobil keluarga impian saya, apa mobil keluarga impianmu?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H