[caption caption="Tembi Rumah Budaya (foto koleksi Raka)"][/caption]Jogja selalu ngangeni. Berkali-kali ke kota ini selalu mendapat hal baru dan selalu merasa ada yang belum saya tahu. Libur lebaran kemarin bersama keluarga saya jejaki beberapa spot yang belum pernah kami datangi.
Salah satu tempat yang menggoda adalah Tembi Rumah Budaya yang terletak di Sewon, Bantul.
Bayangan akan sebuah rumah budaya adalah mirip dengan Bentara Budaya yang dikembangkan oleh Kompas-Gramedia di Jakarta. Tapi ternyata amat sangat berbeda.
Rumah budaya ini berbentuk rumah Limasan khas Jawa. Masuk ke komplek Tembi Rumah Budaya kita akan dihadapkan pada suasana desa di Jawa yang masih asri. Pepohonan rindang, gemericik air sungai hingga pemandangan sawah saat membuka jendela kamar tersaji dengan apik jika menginap di Tembi.Â
[caption caption="Suasana Desa nan Asri di Tembi (foto koleksi pribadi)"]
Pelataran dengan teras (pendopo) yang luas khas rumah Jawa menyambut pengunjung. Sebuah mobil Dodge antik berwarna hitam diparkir di bagian depan rumah, 'memaksa' pengunjung untuk berhenti sejenak di sini. Cukup jenial juga meletakkan mobil ini di bagian depan rumah.
Bentuknya yang kontras dengan suasana rumah Jawa membuat banyak pengunjung menjadikan mobil antik ini sebagai obyek foto.
Selain mobil antik, sejumlah tour guide (pemandu wisata) juga dengan ramah menawarkan diri menemani pengunjung memasuki rumah budaya ini.
Kendati pendopo menjadi sentral dari bagian depan rumah, namun pengunjung disarankan untuk mengukuti tur ke rumah budaya dari pintu yang ada di samping sebelah kanan rumah.
Penghormatan Pada BudayaÂ
Rumah budaya Tembi ini adalah sebuah petilasan budaya Jawa yang didirikan oleh wartawan senior P.Swantoro. Rumah ini didirikan sebagai bentuk kekaguman dan penghormatannya pada budaya luhur Jawa yang menjadi identitas banyak orang Indonesia.