Kecelakaan lalu lintas di tol Cipali (Cikopo - Palimanan) Jawa Barat Senin (6/7) menambah jumlah angka kecelakaan yang terjadi di ruas tol Cipali sejak resmi beroperasi bulan Juni lalu. Menurut catatan yang saya kumpulkan dari berbagai sumber, sejak dioperasikan sudah terjadi 56 kasus kecelakaan dengan total 12 orang korban jiwa.
Sebuah catatan yang membuat miris dan jiper para pengguna jalan. Seorang kawan yang hendak mudik malah berpikir ulang untuk melintasi jalan tol Cipali lantaran ngeri. Rupanya berita kecelakaan di tol yang belakangan diblow up media membuat hatinya waswas.
Â
Kecelakaan, selain persoalan takdir sebenarnya bisa dihindari. Berdasarkan pengalaman pribadi melihat dan mencoba langsung tol Cipali dua pekan lalu, ada beberapa hal yang mestinya diperhatikan saat melintasi jalan tol Cipali :
1. Kendalikan kecepatan kendaraan
Jalan tol Cipali sepanjang 116,75 km dikenal sebagai jalan tol terpanjang di Indonesia. Berbeda dengan jalan tol lainnya, kontur jalan tol ini panjang dan lurus. Nyaris tanpa tanjakan dan tikungan tajam. Pengendara yang terlena dengan kondisi ini biasanya memacu kecepatan sejak masuk di pintu gerbang tol Cikopo.
Mumpung jalannya lurus, enak jika dipakai ngebut, begitu pikir para pengemudi nekat. Kecepatan kendaraan yang disarankan di jalan tol ini memang 100 km/ jam. Namun itu mesti dilakukan dengan melihat situasi. Jika jalanan sedang lengang, memang tak ada salahnya jika memacu kendaraan dengan kecepatan tersebut. Namun bila suasana jalan tol sedang ramai sebaiknya jangan langsung menginjak gas poll. Naikkan kecepatan secara perlahan sesuai kondisi jalan. Dan yang pasti jaga jarak aman dengan kendaraan di depan.
Sekedar mengingatkan, menurut catatan jalan yang rawan terjadinya kecelakaan berada di km.151 hingga km.178. Di rentang jalan ini diharapkan pengemudi mengurangi kecepatan kendaraan hingga 80 km/jam. Namun untuk amannya, sejak di pintu tol Cikopo kecepatan kendaraan diatur sedemikian rupa, agar perjalanan nyaman.
2. Perhatikan rambu lalu lintas
Karena merupakan jalan tol yang baru, wajar jika yang melintasi ruas tol Cipali belum terlalu familiar dengan situasi dan kondisi Cipali. Karenanya saat menyusuri tol Cipali perhatikan dengan seksama rambu lalin dan marka jalan yang ada di sepanjang jalur tol.
Â
Saat ini di sepanjang jalur arah Cirebon maupun sebaliknya arah ke Jakarta sudah terpasang banyak rambu lalu lintas yang bisa dijadikan panduan arah para pengguna jalan. Jangan abaikan keberadaan rambu-rambu ini karena bisa berakibat fatal. Misalnya rambu untuk tidak berhenti sembarangan di bahu jalan harus diperhatikan. Jika diabaikan bisa mengancam keselamatan pengemudi orang lain. Seperti yang terjadi dalam kecelakaan Senin lalu, mobil minibus menabrak sebuah truk yang sedang parkir di bahu jalan.
3. Lelah ? MenepilahÂ
Lelah dan mengantuk adalah dua penyebab utama terjadinya kecelakaan. Dan jalan yang lurus di tol Cipali berpotensi membuat lelah para pengemudi. Jika anda lelah dan mengantuk satu-satunya jalan adalah menepikan kendaraan di tempat istirahat (rest area) yang ada di tol Cipali. Jangan beristirahat di bahu jalan, karena ini berbahaya.
Beristirahat dengan merebahkan diri di dalam kendaraan barang setengah jam bisa menjadikan tubuh lebih bugar dan siap melanjutkan perjalanan.
Sedikitnya ada 4 tempat istirahat yang sudah tersedia di ruas Cikopo Palimanan dan 4 lagi untuk ruas Palimanan Cikopo.
Ada dua macam Rest area di tol Cipali, pertama yang hanya menyediakan toilet dan mushola. Sedangkan jenis kedua selain toilet dan mushola juga menyediakan tempat pengisian bahan bakar (SPBU). Di rest area tersebut selain beristirahat, anda juga bisa mengisi perut di sejumlah kedai makan atau menjalankan ibadah di mushola cantik yang dibangun di semua rest area.
4. Jangan Lupa Kaca Mata
Jika berkendara di siang hari jangan lupakan kaca mata hitam penahan panas (sunglasses). Karena panas terik ditambah beberapa bagian jalan tol yang gersang sangat mengganggu penglihatan pengemudi. Ini masih ditambah pantulan jalan beton dan bukit batu yang dipangkas membuat silau mata pengemudi. Kaca mata bisa meneduhkan pandangan dan membantu pengemudi berkonsentrasi.
Panasnya jalan tol selain karena musim kemarau bisa jadi disebabkan jenis jalanan yang ada di tol Cipali menggunakan perpaduan beton dan aspal. Saat melewati jalan beton mata kita 'dipaksa' meningkatkan kewaspadaan lebih tinggi karena sifat jalan beton yang memantulkan panas membuat mata cepat lelah. Berbeda dengan aspal hitam yang seolah menyerap panas dan membuat pandangan pengguna jalan jauh lebih rileks.
Jalanan beton dapat ditemui sejak awal di pintu tol Cikopo km 77 hingga km 110. Aspal hotmix ada di km 110 hingga km 160. Sementara di km 160 hingga ujung tol Palimanan menggunakan pengerasan beton kembali.Â
5. Waspadai Batas Jalan
Saat melintas di tol Cipali hati-hati dengan batas jalan di sebelah kanan. Karena hampir semua ruas tidak diberikan pembatas jalan yang tegas. Jika menyetir dengan konsentrasi rendah salah-salah mobil anda akan nyelonong masuk parit. Ini juga kemarin terjadi saat kecelakaan yang menimpa minibus GrandMa* yang terlempar ke parit di sisi kanan jalan tol.
Ada hal lain yang mungkin bisa terjadi jika anda terlalu kencang melajukan kendaraan, mobil bisa sulit dikendalikan dan bisa membuat mobil anda pindah jalur, sebab pembatas jalannya minim.Â
6. Petugas dan Derek Mobil
Jika mengalami kerusakan mesin kendaraan dan tak bisa mengatasinya sendiri, jangan ragu untuk menghubungi petugas call center tol Cipali dari PT.Citra Marga Sedaya. Selama musim mudik petugas bakal bergiliran melakukan patroli keliling jalan tol. Jadi tak usah khawatir bakal kesulitan menghubungi petugas.
Catat nomer call center yang bisa dihubungi di tol Cipali : 0260-7600-600.Â
Selain petugas jalan tol, jika bermasalah dengan kendaraan bisa juga mendatangi bengkel dari sejumlah perusahaan mobil ternama yang membuka gerai khusus di rest area.
Apa yang saya sampaikan mungkin sepele bagi pengguna jalan tol, namun memperhatikan hal-hal kecil seperti ini setidaknya bisa membantu anda melakukan mudik asyik di jalan tol Cipali. Selamat mudik.Â