Mohon tunggu...
Syaifuddin Sayuti
Syaifuddin Sayuti Mohon Tunggu... Dosen - blogger, Kelas Blogger, traveller, dosen.

email : udin.sayuti@gmail.com twitter : @syaifuddin1969 IG: @syaifuddin1969 dan @liburandihotel FB: https://www.facebook.com/?q=#/udinsayuti69 Personal blog : http://syaifuddin.com/

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Mengintip Kesiapan Tol Cipali Sambut Pemudik

7 Juli 2015   06:44 Diperbarui: 7 Juli 2015   06:44 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Tol Cikopo - Palimanan (foto koleksi pribadi)"][/caption]

Tol Cipali, Gerbang tol Cikopo, Sabtu (4/7). Kesibukan kecil tampak di sekitar gerbang masuk pintu tol Cikopo, Purwakarta Jawa Barat. Sejumlah petugas berseragam Lintas Marga Sedaya (LMS) hilir mudik bersiap menyambut rombongan dari kantor kementerian Pekerja Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang datang berkunjung bersama sejumlah kompasianer. Sekitar 50 orang kompasianer yang dibawa dengan 2 bus besar kemudian turun di sisi kiri gerbang masuk tol Cikopo. 

Saya menjadi bagian kompasianer yang diberikan akses langsung oleh Kementerian PUPR untuk melihat dari dekat seperti apa persiapan jalan tol Cipali dalam menyambut para pemudik.

[caption caption="Antrian Kendaraan di Pintu tol CIkopo (foto koleksi pribadi)"]

[/caption]

Sejak diresmikan 13 Juni 2015 oleh presiden Joko Widodo dan resmi dibuka untuk umum sehari kemudian, ruas jalan tol Cikopo - Palimanan (Cipali) menjadi magnet baru masyarakat serta pemberitaan media. Selain karena menjadi jalan tol terpanjang di Indonesia, dengan panjang 116, 75 kilometer, namun jalan tol ini menjadi perhatian banyak kalangan karena dibuka hanya satu bulan menjelang masa mudik Lebaran berlangsung.

Banyak suara miring bermunculan. Ada yang menganggap proyek ini diselesaikan secara buru-buru demi keperluan mudik Lebaran padahal di sana sini masih perlu pembenahan. Ada pula pihak yang menuding proyek ini ditujukan untuk mengambil hati rakyat di tengah himpitan persoalan yang dihadapi.

[caption caption="Papan Petunjuk Tarif Tol (foto koleksi pribadi)"]

[/caption]

Terserah apa kata orang, saya punya pandangan yang berbeda mengenai hal ini. Sebagai warga yang kerap mudik menggunakan jalur darat Pantura dan sering terjebak kemacetan belasan jam, saya menyambut baik adanya jalur alternatif yang bisa jadi pilihan saat mudik Lebaran. Nantinya saya bisa memilih apakah menggunakan jalan tol ataukah tetap menggunakan jalan arteri Pantura. Ini sedikit melegakan, setidaknya bayangan macet berjamaah mungkin tak lagi saya dan banyak orang alami saat mudik nanti. 

Perbaikan di Sana Sini

Saat melihat dari dekat jalan tol Cipali mulai dari pintu tol Cikopo hingga Palimanan, ada pertanyaan besar mengapa pemerintah dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sudah meresmikan di saat beberapa bagian jalan tol masih dibenahi? Tidakkah terlalu prematur? Padahal banyak proyek jalan tol sebelumnya yang harus menunggu bertahun-tahun setelah usai dibangun baru dioperasikan untuk umum.

[caption caption="Ini bukan Aksi Demo, Wisnu Dewanto saat Memberikan Keterangan (foto koleksi pribadi)"]

[/caption]

Mengenai hal ini Wisnu Dewanto, Corporate Affair PT.LMS selaku pembangun dan operator jalan tol Cipali mengatakan, secara prinsip pembangunan jalan tol Cipali sudah selesai. Jika ada pembenahan dan pengerjaan, itu sifatnya hanya menyempurnakan beberapa hal yang belum final dan membangun sejumlah tempat istirahat sebelum musim mudik berlangsung.

Faktanya memang demikian. Jalur jalan tol sendiri sudah mulus. Saya dan kompasianer lainnya sudah mencicipi tiap ruas tol sejak pintu tol Cikopo hingga pintu keluar di Palimanan. Kesan saya, secara keseluruhan jalur yang akan dilalui pemudik sudah layak dilalui.

[caption caption="Jalannya Masih Mulus dan Baru (foto koleksi pribadi)"]

[/caption]

Tidak seperti jalan tol lainnya, jalur tol Cipali menggunakan pengerasan jalan yang merupakan kombinasi antara aspal dengan beton. Menurut Wisnu Dewanto, awalnya pihak pembangun ingin menggunakan satu jenis cara pengerasan jalan saja yakni beton. Namun karena di beberapa titik tanah ditemukan ketidak stabilan sehingga diperlukan aspal sebagai bahan pengerasan. Digunakannya aspal juga dikarenakan saat terjadi kerusakan jauh lebih mudah dan cepat penanganannya.

Selama melihat kesiapan jalan tol ini dalam menyambut pemudik, saya melihat sejumlah petugas sibuk membenahi bagian-bagian jalan yang belum rampung. Di kilometer tertentu pengguna jalan tol diminta melambatkan laju kecepatan kendaraannya karena ada petugas yang sedang melakukan pembenahan jalan.

Namun keberadaan para petugas tak sampai mengganggu dan menyebabkan kemacetan di jalan tol. Pengelola menjamin minggu ini pekerjaan di lapangan akan selesai dan tidak mengganggu perjalanan pemudik.

Pengerjaan Sarana Publik Dikebut

Proses pengerjaan tak hanya terjadi di ruas jalan tol. Sejumlah sarana publik seperti tempat istirahat (rest area), mushola, toilet hingga pom bensin dikebut pengerjaannya. Untuk rest area, yang sudah berdiri berjumlah 8, masing-masing 4 di sisi kiri dan 4 sisi kanan. Dari 4 rest area di satu sisi ada 2 rest area yang dilengkapi dengan SPBU (pom bensin). Sisanya hanya disediakan tempat istirahat, makan, toilet dan mushola.

[caption caption="Bangunan Tempat Makan dan Istirahat (foto koleksi pribadi)"]

[/caption]

Di beberapa rest area saya melihat sejumlah pekerja terus melakukan pekerjaan pembangunan beberapa bangunan setengah jadi. Menurut pengelola, proses pengerjaan sejumlah sarana di tol Cipali memang dikebut demi memberikan kenyamanan bagi para pemudik saat musim mudik Lebaran.

[caption caption="Salah Satu Sudut Tempat Makan di Rest Area (foto koleksi pribadi)"]

[/caption]

Menurut saya jumlah rest area masih kurang. Di beberapa ruas jalan masih sulit didapati rest area, padahal keberadaan tempat istirahat ini cukup penting untuk memberi kesempatan pengemudi rehat sejenak jika kelelahan atau mengantuk di perjalanan.

Ada kompasianer yang melontarkan ide kepada pengelola tol agar menambah jumlah toilet dengan mengadakan mobile toliet sehingga tak perlu mengantri terlalu panjang untuk buang hajat di tol Cipali. Ada pula ide disiapkan tempat menginap bagi pengemudi seperti yang ada di SPBU Muri di Kota Tegal. Tapi untuk yang satu ini tampaknya tidak bisa dipenuhi.

[caption caption="Minimarket Mobile (foto koleksi pribadi)"]

[/caption]

Selain sarana yang sudah disebutkan, di sejumlah rest area masih minim pedagang atau gerai makanan. Yang saya catat baru ada gerai ayam siap saji KF* dan CF* di dua rest area, warung padang, dan kios oleh-oleh. Ada pula gerai minimarket di beberapa rest area yang sebagian sudah mulai beroperasi. Salah satunya ada yang berbentuk gerai toko mobile.

[caption caption="Musholanya Kecil dan Cakep (foto koleksi pribadi)"]

[/caption]

Gerai Anjungan Tunai Mandiri (ATM) juga sudah saya lihat ada di beberapa rest area. Ini juga menjadi salah satu sarana vital yang mesti disediakan, mengingat mobilitas pemudik yang tinggi dan selalu berurusan dengan soal keuangan. Saya mencatat sudah ada 2 gerai ATM bank yakni ATM Bank BNI dan Bank Mandiri. Jumlah ATM ini semoga lekas ditambah agar tidak mengganggu kelancaran perjalanan pemudik.

 

Mega Proyek Trans Jawa

Proyek jalan tol Cipali yang semula bernama Cikapali, merupakan bagian mega proyek Trans - Jawa yang membentang dari kawasan Merak provinsi Banten hingga kota Banyuwangi Jawa Timur. Jalan tol ini dibangun sejak tahun 2006, saat dimulainya pembebasan tanah. Namun pengerjaan kosntruksi sendiri baru dilakukan di tahun 2013 silam.

Keberadaan jalan tol ini menjadi angin segar bagi para penglaju yang biasa melintasi kawasan Pantura Jawa. Bayangkan saja waktu dan jarak tempuh bisa dipangkas secara masuk akal. Jarak tempuh menurut pihak pengelola bisa dikurangi hingga 40 kilometer, sedangkan waktu tempuh terkoreksi sekitar 2 jam lamanya. Wow.

[caption caption="Di beberapa Titik minim pembatas (foto koleksi pribadi)"]

[/caption]

Misalnya, jarak dari pintu tol Cikopo hingga keluar di GT Palimanan bisa ditempuh dalam waktu 1 jam 10 menit saja. Dengan catatan menggunakan kecepatan kendaraan stabil di 100 km/ jam dan dilakukan non stop tanpa berhenti sama sekali.

Seorang kawan sudah membuktikan enaknya bisa memangkas waktu perjalanan di sini. Perjalanannya dari kota Cirebon menggunakan jalan tol ini ke Jakarta bisa ditempuh selama 3 jam saja. Sebuah penghematan waktu yang luar biasa, sebab biasanya jika menggunakan jalur Pantura Jawa, dari Cirebon ke Jakarta bisa memakan waktu sekitar 5 jam.   

Waspadai Jalur Lurus

Ada satu hal penting yang mesti diperhatikan pengguna jalan tol Cipali yakni jalan tol yang cenderung lurus, minim kelokan dan tanjakan. Di satu sisi menyenangkan karena tidak membutuhkan 'kerja' yang berlebihan saat berkendara. Namun di sisi lain ini harus diwaspadai. Jalur lurus dan panjang berpotensi membuat pengemudi lengah. Secara tak sadar membawa mobilnya dalam kecepatan yang tinggi di atas rata-rata kecepatan yang disarankan.

Sikap waspada sangat diperlukan, sebab sejak beroperasi sudah lebih dari 30 kecelakaan lalu lintas terjadi di ruas jalan tol ini. Beberapa korban meninggal dunia, sementara sisanya menderita luka-luka.

[caption caption="Disiplin Pengguna Tol Penting, Jangan Saling Serobot (foto koleksi pribadi)"]

[/caption]

Wisnu Dewanto mengatakan, kecelakaan yang terjadi di jalan tol Cipali umumnya merupakan kecelakaan tunggal, di mana faktor kelengahan pengemudi menjadi penyebabnya. Diduga yang menjadi sebab kelengahan pengemudi adalah jalan yang lurus dan panjang tanpa hambatan membuat para pengemudi memacu kendaraannya di luar batas.

"Jalan tol Cipali secara konstruksi memang didesain untuk memenuhi kecepatan kendaraan hingga 120 km/ jam. Namun kami menyarankan kendaraan yang lewat disini maksimal kecepatannya 100 km/ jam saja," kata Wisnu Dewanto. Dengan rata-rata kecepatan kendaraan yang begitu tinggi memang akhirnya banyak pengemudi yang tak sadar mereka melajukan kendaraannya di atas ambang batas normal. Menurut Wisnu, hal itulah yang kerap menjadi penyebab terjadinya kecelakaan.

[caption caption="Traffic Monitoring Center di kantor PT.LMS (foto koleksi pribadi)"]

[/caption]

Rombongan kompasianer sendiri secara langsung melihat para pengemudi kendaraan yang lewat tol Cipali umumnya memacu kendaraannya lebih kencang daripada rata-rata kendaraan yang ada di tol dalam kota Jakarta atau tol Cikampek. Beberapa kali bus yang kami tumpangi pun nyaris 'menempel' dengan kendaraan yang ada di depannya. Bukan karena kurang antisipasi tapi sepertinya pengemudi keasyikan dengan jalan yang mulus dan lurus. Sehingga bila kecepatan kendaraan 'hanya' 60 atau 80 km/jam maka akan berasa 'pelan' dibandingkan yang lain.

Diskon Lebaran 25 %

Peresmian jalan tol Cipali memang sengaja didekatkan dengan musim mudik Lebaran. Tujuannya tak lain agar kepadatan arus lalu lintas yang tiap tahun terjadi di jalur Pantura bisa terurai dengan adanya jalur tol sebagai alternatif jalan yang baru. Selama ini jalur Pantura sudah kelebihan beban kendaraan pemudik. Tahun 2014 misalnya, menurut catatan Polda Jawa Barat jumlah kendaraan yang melalui jalur pantura mencapai 4.895.620 kendaraan. Ini merupakan angka gabungan jumlah kendaraan roda dua dengan roda empat atau lebih. 

Bisa dibayangkan betapa crowded-nya jalur pantura saat musim  mudik lebaran. di mana ribuan orang yang biasa mudik melalui jalur tradisional Pantai Utara Jawa (Pantura) diprediksi bakal melintas di jalan tol baru ini. Penumpukan arus pemudik di jalan tol diprediksi bakal terjadi dan tak bisa terelakkan. Sejumlah antisipasi sudah disiapkan oleh pengelola jalan tol.

Diantaranya adalah menghimbau agar pemudik tidak melakukan perjalanan di hari-hari padat pemudik seperti H-4 atau H -2 Lebaran. Agar perjalanan berlangsung nyaman, pastikan kendaraan dalam kondisi terbaik sehingga tidak mogok atau bermasalah di jalan. Sebab jika kendaraan mogok di jalan tol ini baru ada fasilitas kendaraan derek, namun untuk bengkel belum tersedia. Meski belum ada bengkel yang resmi beroperasi di dalam jalan tol, sejumlah perusahaan mobil ternama sudah komit bakal membuka layanan servis mobil di beberapa rest area. Jadi tak usah cemas jika kendaraan anda mengalami masalah.

Oiya, ada kabar menyenangkan bagi pemudik yang melewati ruas tol Cipali, sejak H-10 Lebaran (selasa, 7 Juli), pengguna jalan tol Cipali bakal diberikan diskon tariuf sebesar 25 %. Jadi anda yang masuk melalui pintu tol Cikopo hingga Palimanan hanya perlu membayar 72 ribu rupiah saja dari tarif resmi yang 96 ribu rupiah di hari biasa. Ketentuan diskon ini berlangsung hingga H+7 Lebaran. Asyik kan..

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun