Mohon tunggu...
Syaifuddin Sayuti
Syaifuddin Sayuti Mohon Tunggu... Dosen - blogger, Kelas Blogger, traveller, dosen.

email : udin.sayuti@gmail.com twitter : @syaifuddin1969 IG: @syaifuddin1969 dan @liburandihotel FB: https://www.facebook.com/?q=#/udinsayuti69 Personal blog : http://syaifuddin.com/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Menjajal Tampilan Beta Kompasiana yang Lebih Segar

31 Mei 2015   10:02 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:26 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_386463" align="aligncenter" width="560" caption="Laman Pribadi di Tampilan Beta Kompasiana, Lebih Keren"][/caption]

Pagi ini akhirnya bisa menjajal tampilan baru Kompasiana yang konon bakal lebih cetar bertenaga. Hmm... ciyus? Coba kita jelajahi bersama.

Kejutan pertama ada di halaman depan. Begitu masuk ke sini akan tampak sebuah pemandangan yang aneh. Dominasi warna putih, kemudian header situs yang tak terlalu ramai. Tak banyak jejeran kanal yang dulu bisa kita klik. Kanal dimampatkan dalam 6 pilihan: Beranda, Rubrik, Terbaru, Event, KompasianaTV, dan kanal Shop. Sayangnya untuk kanal Shop belum bisa ditengok. Tapi menurut bocoran admin, kanal ini bakal diisi sebagai etalase barang dagangan berupa merchandise Kompasiana yang dapat dipesan oleh Kompasianer.

Beda yang lain adalah soal Headline. Versi lama HL cuma 5 postingan. Nah, di versi Beta jadi 12 postingan. Tapi postingan HL ini dibuat flash yang muncul per-tiga postingan. Ini kemajuan yang menyenangkan karena kesempatan postingan kompasianer jadi HL bakal lebih besar. Tidak seperti sekarang yang cuma 6 postingan, dan kita mesti nunggu antrian cukup panjang untuk jadi HL.

Nah yang unik adalah adanya postingan Pilihan Editor yang diletakkan di sisi kiri. Ada banyak postingan yang masuk kategori ini. Saya kurang tahu apakah yang menjadi Editor's Choice ini merupakan postingan terbaik yang sudah lewat masa HL ataukah tidak harus melalui Hl dulu baru ditampilkan di sini. Namun lapaknya yang terlihat lebih lapang membuat kemungkinan postingan kita dibaca orang jauh lebih besar. Kalau dalam versi lama tulisan terkumpul per rubrik yang ukurannya kecil-kecil. Dan biasanya kompasianer seperti saya agak malas scroll up atau down karena melihat tampilannya yang tidak friendly.

Di halaman depan juga ada perbedaan dari versi sebelumnya, jika sudah login maka foto kita akan terpampang dengan manis di header sebelah kanan. Versi sekarang hanya menggunakan nama kompasianer saja.

Yang Berubah dan Hilang

Masuk ke lapak pribadi, perubahan tampilannya juga cukup mengejutkan. Foto kompasianer tak lagi berukuran besar dan kotak. Kali ini dibuat dalam bulatan yang trendy. Beda dengan yang lama, di Beta kini ada cover yang nantinya bisa diubah tampilannya sesuai suasana hati kita.

[caption id="attachment_386464" align="aligncenter" width="560" caption="Lapak Pribadi Bisa Diganti Tampilannya "]

1433041272359849598
1433041272359849598
[/caption]

Untuk tampilan display postingan juga berubah. Kalau dulu dibuat memanjang ke bawah, kini tampilannya melebar ke samping. Di sini kita juga bisa mengubah tampilannya dalam dua versi. Versi pertama mengekspos judul tulisan berukuran besar dengan foto yang kecil. Sementara versi satunya lebih memanjakan tampilan foto/ gambar ilustrasi postingan berukuran besar sebagai daya tarik kompasianer membaca sebuah postingan. Ini menyenangkan bagi mereka yang terbiasa membuat reportase dengan banyak ilustrasi foto. Karena foto yang kita buat pasti lebih terekspos. Sedangkan bagi mereka yang tak terbiasa membuat postingan dengan gambar/ foto, fitur ini tak terlalu berpengaruh pada tampilan.

Namun ada satu hal yang berbeda, tim Kompasiana menghilangkan data jumlah postingan yang sudah kita buat sejak pertama gabung di Kompasiana. Padahal data ini menurut saya cukup penting, untuk melihat sejauh mana rekam jejak seorang Kompasianer di sini. Ini yang tak saya pahami, mengapa harus dihilangkan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun