Mohon tunggu...
Syaifuddin Sayuti
Syaifuddin Sayuti Mohon Tunggu... Dosen - blogger, Kelas Blogger, traveller, dosen.

email : udin.sayuti@gmail.com twitter : @syaifuddin1969 IG: @syaifuddin1969 dan @liburandihotel FB: https://www.facebook.com/?q=#/udinsayuti69 Personal blog : http://syaifuddin.com/

Selanjutnya

Tutup

Money

Sales Telkom yang Ngaco!

15 April 2011   07:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:47 1071
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah menunggu ide jatuh dari langit, akhirnya dapat juga ide buat postingan blog siang ini. Sebagai blogger yang punya mood temporer, agak susah juga mencari sela waktu untuk nulis, meski sudah bertelad melahirkan postingan #365tulisan2011. Libur membuat waktu agak luang. Saya jadi ingin posting mengenai Telkom, ya itu tuh BUMN besar di negeri ini yang konon merupakan BUMN paling untung di jagat Indonesia. Ide terlintas gara-gara sempat ditelpon tim marketing PT.Telkom yang kerajinan. Dalam rentang kurang dari 3 jam ditawari pasang paket Speedy, layanan internet di rumah produk PT.Telkom. Andai saja di rumah belum pasang Speedy tentunya saya pasti terbujuk oleh rayuan tim marketing Telkom. Dengan agak kesal saya katakan sudah pasang Speedy. Bahkan sudah lebih dari 2 tahun! Penawaran yang aneh. Apa perusahaan sekaliber Telkom tidak punya data base pelanggan yang akurat, sehingga harus menghabiskan waktu kerja para salesnya dengan menawarkan promo Speedy pada masyarakat yang sudah tercatat sebagai pelanggan? Padahal kalau mereka profesional, ingat profesional, garis bawahi itu, mereka bakal bisa mendapatkan customer baru yang lebih banyak. Mestinya data base pelanggan mereka berikan pada para sales sehingga tidak menghabiskan waktu menawarkan produk pada pelanggan sendiri. Yang paling menggelikan ini adalah penawaran Speedy yang keempat kalinya saya terima melalui telepon. Artinya tak ada sistem yang memprotect data pelanggan yang sudah pernah dihubungi. Jika produk yang ditawarkan berbeda, it’s OK. Tapi ini sami mawon. Kalau petinggi Telkom membaca, semoga mereka sadar harus kembali menatar para salesnya agar bekerja lebih terarah dan punya target yang jelas. Oya, di telepon yang terakhir saya sempat tertawa mendengar tawaran sales Telkom yang meminta saya putuskan paket yang sekarang dan menggantinya dengan yang lebih murah. Ini lebih aneh lagi. Pakai ilmu marketing apapun ini gak sinkron. Mestinya mereka merayu customer agar mengambil paket yang lebih tinggi atau lebih komplet dong. Bukan malah merayu agar kita menurunkan paket langganan. Cara jualan yang aneh!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun