Menurut si empunya usaha, Sweet & Salty memiliki sekitar 10 varian cokelat aneka rasa dan bentuk. Namun perlu dicatat, di sini hanya ada dua jenis cokelat yang mereka gunakan, yakni Dark chocolate serta White chocolate. Mereka tak menggunakan atau menghias cokelat menjadi warna-warni, karena menurut Chef Luc cokekat warna-warni bukanlah produk cokelat sebenarnya.
[caption id="attachment_351737" align="aligncenter" width="480" caption="Varian Cokelat Sweet&Salty (Foto: Syaifuddin)"]
Ciri khas produk cokelat buatan Luc dan Sabrina adalah tidak menggunakan zat pewarna maupun zat pengawet. Bahkan untuk cake cokelat mereka tak menggunakan tepung sama sekali. Yang mereka buat murni dari cokelat asli.
Bagaimana dengan rasanya? Menurut saya, rasanya pas di lidah orang Indonesia. Manisnya pas. Dibandingkan produk cokelat dari pemain lokal yang kadang terlalu manis dan membuat 'eneg' setelah memakannya. Sweet and Salty campuran bahannya pas, cenderung bikin ketagihan lantaran rasanya yang tak terlalu manis.
[caption id="attachment_351738" align="aligncenter" width="480" caption="Gaya Kompasianer Sampai Merem Melek (foto: Syaifuddin)"]
Sweet & Salty memiliki sedikitnya 10 produk andalan, yang terdiri dari Belgian Chocolate Mousse, Â Dark Choco Cup, Praline chocolate, Almond Chocolate, serta cokelat lolipop hingga cake cokelat. Kesemua produk cokelat Sweet & Salty dikerjakan langsung oleh Luc dan Sabrina. Bahkan untuk mengantarkan pesanan pun mereka tangani sendiri. Produk mereka untuk sementara baru bisa dinikmati lewat sejumlah kedai dan cafe.
Saat ini mereka tengah menyiapkan booth berbentuk sepeda yang akan menempati salah satu terminal di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta. Mereka berjanji tahun ini booth sepeda Sweet & Salty akan bisa beroperasi. Sementara untuk pengembangan usaha, pasangan ini sedang menggodok konsep franchise yang akan ditawarkan ke sejumlah kalangan.
Mabok Cokelat
Gerebek KPK kali ini kelihatan sedikit 'rusuh'. Kang Andang dari De Himalayan sampai geleng-geleng kepala melihat ulah para blogger yang membuat meja di tengah cafe sukses berantakan. Penyebabnya? Sejumlah produk Sweet & Salty yang dijadikan tester langsung tandas dari piring saji.
[caption id="attachment_351739" align="aligncenter" width="520" caption="Heboh dan Rusuh di Meja Saji (foto: Syaifuddin)"]
Para blogger seolah kembali ke masa kanak-kanak dengan cokelat di tangan. Kalau dulu semasa kecil makan cokelat dibatasi, kini siapa pula yang bisa membatasi kami makan cokelat?