[caption id="attachment_365175" align="aligncenter" width="390" caption="Isi Bensin Sebelum Bertempur (foto : koleksi pribadi)"][/caption]
Perjalanan 9 blogger Kompasiana di hari pertama #JejakParaRiser diwarnai mendung dan hujan sepanjang perjalanan.
Kisah #JejakParaRiser di hari pertama dimulai Senin pagi tadi di kantor pusat Nissan-Datsun Indonesia, di jalan MT.Haryono, Jakarta. Pemberangkatan peserta sempat molor lantaran 2 blogger, Ngesti  dan Fajr Muchtar telat datang. Mobil yang mengantarkan bu Ngesti bermasalah di jalanan hingga ia terpaksa ngojek. Sementara Fajr Muchtar yang berangkat dari Bandung sejak pukul 4 subuh, terjebak macet di tol Cikampek.
Setelah semua peserta lengkap, dilakukan seremoni pelepasan oleh admin Kompasiana Nurulloh dan Head of Datsun Indonesia Indriani Hadiwidjaja, di kantor pusat Nissan-Datsun Jalan MT.Haryono, Jakarta. Menurut Nurul, perjalanan #JejakParaRiser merupakan sebuah sejarah karena sebelumnya Datsun Go+Panca belum pernah diuji coba secara resmi untuk rute sejauh ini
Mendung dan Hujan Menemani
Saya dan kawan-kawan di Tim Dua langsung tancap gas masuk tol Cikampek. Mobil yang kami tumpangi melaju dengan kecepatan 80 km/jam. Suasana jalan tol ke arah Bekasi tak seramai arah sebaliknya.
Saya yang bertugas sebagai driver pertama tak mengalami kendala berarti menyesuaikan diri dengan Datsun Go+Panca. Padahal ini kali pertama saya mengendarainya.
Sengaja saya tak menggeber laju mobil seperti biasanya di hari kerja. Selain alasan hemat BBM, saya dan kawan-kawan sepakat ingin menikmati perjalanan kali ini dan tak ingin dikejar waktu. Toh tak ada target waktu bagi kami semua untuk menyelesaikan trip ini.
Di KM 19 tol Cikampek kami mampir di rest area untuk membeli perbekalan makanan sekaligus mengisi bensin. Setelah itu langsung bablas menyisir tiap kilometer ruas jalan tol.
Perjalanan baru tersendat begitu keluar tol. Lubang yang menganga di hampir semua bagian ruas jalan arteri Cikampek memaksa saya zigzag menghindarinya. Di Sukamandi hujan yang turun luamayan deras, membuat saya lebih hati-hati melajukan kendaraan. Hujan ternyata cukup menguntungkan karena di jalanan jumlah kendaraan roda dua tak sebanyak jika cuaca cerah.
[caption id="attachment_365178" align="aligncenter" width="270" caption="Hujan Tak Halangi Petualangan (foto : koleksi pribadi)"]
Saat memasuki tol Kanci hujan deras juga menemani perjalanan kami. Kendati jalanan tol tak seberapa ramai namun kami tak bisa melajukan kendaraan dalam kecepatan optimal lantaran terkendala rusaknya jalan. Banyak lubang di sepanjang ruas jalan tol menjadi hambatan utama. Berkali-kali Ofi mesti menurunkan kecepatan secara mendadak. Padahal kecepatan kendaraan hanya 80 km/jam sesuai saran pengelola tol yang terpampang di spanduk sepanjang jalan tol.
Saya punya sejumlah Catatan penting untuk petualangan hari pertama #JejakParaRiser. Pertama, membawa kendaraan jenis city car seperti Datsun Go+ Panca butuh kesabaran tersendiri. Kita tak bisa memperlakukan kendaraan seperti saat membawanya di jalanan ibukota yang berkontur lebih datar daripada jalan-jalan di pantura.
Kedua, kenali medan jalanan dengan cepat. Jalur pantura memang ruas jalan yang unpredictable. Sekian bulan silam lewat jalur ini kontur jalannya lumayan tertata, tapi begitu kembali ke sini kerusakan jalan terjadi hampir di semua bagian jalan. Langkah terbaiknya, jangan memaksakan memacu laju kendaraan di jalanan berlubang karena akan mengganggu kenyamanan berkendara dan berpotensi merusak body mobil.
Pantau juga postingan #JejakParaRiser lainnya :
Petualangan 9 Riser Bareng Datsun Go+Panca Dimulai
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H