[caption id="attachment_369293" align="aligncenter" width="650" caption="Keriuhan di Atas Tebing (foto: koleksi pribadi)"]
Lansekap Bandung dengan awan yang masih menutup sebagian kota terlihat indah. Di latar belakang tampak gunung Tangkuban Perahu di kejauhan menyapa para traveller. Sementara pepohonan pinus di bagian bawah perlahan terlihat seiring mentari yang muncul dari peraduannya.
Sepetak Tebing Pembuat Heboh
Tiba di tebing Kraton yang nampak adalah keriuhan. Sejumlah pengelana (traveller) ternyata sudah menduduki sisi strategis untuk mengambil gambar. Awalnya saya kira bakal jadi orang pertama yang tiba di lokasi. Nyatanya, sejak tengah malam banyak pengunjung yang mulai berdatangan ke tebing ini.
Jika malam mereka ingin menikmati suasana Bandung di malam hari dengan kerlip lampu di kejauhan. Sementara di pagi hari panorama dan terbitnya matahari menjadi buruan pengunjung. Saya dan kawan-kawan lumayan beruntung karena tiba saat mentari belum sepenuhnya keluar dari peraduan.
Apa yang bisa dilihat di tebing Kraton? Cukup satu kata: Keindahan. Dari sepetak tebing ini kita bisa memandang Bandung dari sisi yang berbeda. Sebuah Bandung yang tenang, dengan lansekap gunung, hutan dan awan berpadu menjadi kesatuan yang apik.
[caption id="attachment_369294" align="aligncenter" width="650" caption="Sepetak Tebing berlatar Lansekap Cantik (foto: koleksi pribadi)"]
Jika mentari belum muncul dan awan menutupi lembah dan jurang yang berada di bawah tebing, kita akan merasa seperti melayang. Terbang di atas awan.
Tebing Kraton sendiri awalnya dikenal warga dengan nama Pasir Bukit Jontor. Berubah menjadi Bukit Kraton setelah beredar cerita dari mulut ke mulut yang agak horor. Menurut catatan Fajar Muchtar di blognya, tempat itu konon dikenal angker dan beberapa orang yang kesurupan melihat sebuah keraton (kerajaan) di lokasi tebing. Akhirnya tebing ini berubah nama untuk menghapus kesan angker.
Benar tidaknya kisah ini... wallahualam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H