Mohon tunggu...
Syaifud Adidharta 2
Syaifud Adidharta 2 Mohon Tunggu... Kompasianer -

Hidup Ini Hanya Satu Kali. Bisakah Kita Hidup Berbuat Indah Untuk Semua ?

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Misteri Namun Menakjubkan, Puncak Gunung Sindoro

7 Oktober 2017   15:54 Diperbarui: 7 Oktober 2017   15:56 16174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menyaksikan ketakjuban keindahan Tuhan dari puncak Gunung Sindoro, Temanggung. Disisi kiri terlihat jelas berdampingan, Gunung Sumbing. | Foto : Team PGS Ds, Tlogowero Bansari Temanggung |

Pemandangan yang sangat menakjudkan terlihat jelas di depan mata. Indah dan memang sangat indah ciptaan Tuhan bila benar-benar kita syukuri. Pasti kita akan terpesona dengan ke Agungan Tuhan atas segala kekuasaannya juga ciptaannya yang luar biasa.

Pernahkah anda menyaksikan langsung tepat di depan mata anda akan keindahan pesona Tuhan dari atas puncak Gunung manapun?. Pasti di antara anda sudah pernah merasakan hal itu, apalagi memang anda seseorang yang hobby berpetualangan dan hobby mendaki setiap puncak gunung atau bukit manapun.

Kali ini saya penulis dan sekaligus sebagai kompasianer ingin sedikit banyak menyampaikan informasi yang mungkin menarik untuk anda para pembaca sekalian.

Anda pasti sudah pernah mendengan atau mungkin sudah sangat tahu tentang keberadaan sebuah gunung yang berada di provinsi Jawa Tengah khususnya?. Ya kali ini saya akan mencoba kembali mengulas tentang Gunung Berapi Sindoro. Pasti Anda sudah mengetahui gunung tersebut.

Gunung Berapi Sindoro adalah salah satu gunung volkano yang masih sangat aktif keberadaannya di provinsi Jawa Tengah selain gunung berapi yang lainnya yang berada di Jawa Tengah.

Gunung Berapi Sindoro atau Gunung Sindoro yang banyak orang Jawa Tengah menyebutnya Gunung Sindara atau yang lebih luwesnya dalam bahasa jawa Gunung Sindoro. Menurut data yang pasti Gunung Sindoro memiliki ketinggian 3.150 meter dari permukaan laut.

Gunung ini tepatnya berada di pusaran (tengah-tengah) pulau Jawa yang terbagi kepemilikikannya ada dua kabupaten, yaitu kabupaten Temangggung dan kabupaten Wonosobo.

Gunung ini merupakan satu gunung yang menjadi gunung boo waktu. Artinya bisa sewaktu-waktu meletus dasyat, dan berarti ke dua kabupaten tersebut akan mengalami bencananya, ya semoga saja tidak akan pernah terjadi.

Walau di tahun 2011 silam sempat terdengan isu akan meletus dasyat melebihi kedasyatannya yang sempat meletus di tahun 1818, 1882, 1883 dan 1884 di abad 19. | silahkan baca/klik judul : Ada Bom Waktu di Wonosobo dan Temanggung, Jawa Tengah |.

Dan tepatnya di sisi kiri Gunung Sindoro dari wilayah Temanggung berdiri sejajar berdampingan ada Gunung Sumbing.

Kedua gunung ini lebih dikenal oleh banyak pencinta alam adalah gunung kembar. Jika munurut legenda masyarakat Temanggung dan Wonosobo kedua gunung tersebut adalah simbul perwujudtan sepasang suami istri yang saling setia.

Kita kembali kepersoalan awal, bila kita sudah berada di puncak Gunung Sindoro tepatnya di antara sisi tebing lava Sindoro, kita melihat sekelilingnya dengan jauh mata memandang, subbehannallah.. sungguh luar biasa keagungan Tuhan akan ciptaannya tersebut.

Puncak Gunung Berapi Sindoro Kab.Temanggung & Kab.Wonosobo | Foto : Team PGS Ds, Tlogowero Bansari Temanggung |
Puncak Gunung Berapi Sindoro Kab.Temanggung & Kab.Wonosobo | Foto : Team PGS Ds, Tlogowero Bansari Temanggung |
Apalagi bila kita bisa menyaksikan terbitnya matahari dari timur di puncak Sindoro sesuatu yang juga luar biasa, dan bila kita juga sempatkan waktu menyaksikan detik-detik terbenamnya matahari dari barat, pemandangan tersebut juga sangat luar biasa indahnya, itupun dalam kondisi cuaca cerah.

Tapi jangan salah bahwa Gunung Sindoro juga sudah banyak menelan korban jiwa dari para pendakinya, khusus para pendaki gunung yang belum berpengalaman.

Mereka rata-rata salah jalan dan terpisah dari rombongannya. Selain itu pendaki sering kali ceroboh dan sembarangan dalam penjelajahannya mau mengikuti aturan pendakian yang sudah ditetapkan oleh petugas pengawas gunung Sindoro.

Di puncak tertinggi Gunung Sindoro terdapat 10 rongga kawah yang membahayakan di waktu-waktu tertentu, dan 9 rongga kawah lainnya termasuk rongga kawah baru yang sempat ditemukan oleh mahasiswa ITB (Institut Teknologi Bandung) saat melakukan riset keaktifat Gunung Sindoro 2011, tepatnya isu akan meletusnya kembali Gunung Sindoro dengan dasyat.

Dari sisi ke 10 kawah yang ada di puncak Sindoro, tidak jauh dari lokasi tersebut terdapat sebuah lapangan datar yang sangat luas. Pada saat musim penghujan lapangan tersebut banyak ditumbuhi rerumputan dan pohon-pohon ranting lainnya, apabila di musim kemarau kondisi lapangan tersebut gersang.

Dan lapangan ini sering dijadikan base camp terakhir bagi para pendaki untuk menginap beberapa hari saja di puncak Sindoro. Lapangan tersebut lebih dikenal sebagai alun-alun puncak Sindoro.

Dan menurut mitos bahwa di lapangan puncak Gunung Sindoro tersebut sering muncul penampakan gaib, sebuah tempat perbelanjaan tradisional, atau pasar yang ramai selayaknya pasar tradisional sungguhan.

Pasar tersebut banyak disebutkan oleh para pendaki yang sempat mengalami tanpa alam sadar, bahwa itu adalah pasar setan. Ihhh seraammm...

Akan tetapi mitos tersebut justru tidak membuat para pendaki lainnya merasa takut akan mitos pasar setan yang sering muncul di lapangan puncak Gunung Sindoro, justru menjadi sebuah tantangan tersendiri untuk uji nyali dan keimanan para pendaki.

Bagi para calon pendaki Gunung Sindoro bila ingin menjejakan pendakiannya ke Sindoro silahkan untuk melakukannya. Pasti banyak sesuatu pengalaman yang bisa bermanfaat dan tantangan yang mengasyikan, akan tetapi perlu diperhatikan bahwa tidak sembarangan untuk bisa melakukan pendakian menuju puncak Gunung Berapi Sindoro.

Pendaki diwajibkan untuk selalu memperhatikan rambu-rambu larangan dan memperhatikan segala arahan petugas pengawan Gunung Sindoro.

Para pendaki bisa menjejakan kaki ke puncak Sindoro dari beberapa tempat pintu gerbang pendakian, khususnya dari wilayah kabupaten Temanggung.

Dan para pendaki bisa melalui dari jalur awal di Kecamatan Kledung, Kecamatan Bansari atau bisa saja melalui jalur pendakian di Desa Mertan dan Desa Tlogowero kecamatan Bansari, Temanggung, Jawa Tengah.

Perhatian, jangan lupa bawa perbekalan yang cukup, peralatan pendakian yang memadai dan berstandar SNI, dan ikuti segala ketentuan pendakian yang berlaku di wilayah pengawasan Gunung Berapi Sindoro.

Selamat melakukan pendakiannya, jangan lupa mampir ke desa tempat penulis tinggal, Desa Tlogowero, Kecamatan Bansari, Temanggung, Jawa Tengah..

| Penulis : Syaifud Adidharta | di olah dari DBS (Dari Berbagai Sumber |

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun