Mohon tunggu...
Syaifud Adidharta 2
Syaifud Adidharta 2 Mohon Tunggu... Kompasianer -

Hidup Ini Hanya Satu Kali. Bisakah Kita Hidup Berbuat Indah Untuk Semua ?

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Politik Uang Halal? 9 April 2014 Demokrasi Hitam Indonesia...

3 April 2014   00:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:09 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
9 April 2014 yang tinggal delapan hari lagi bakal digelar secara Nasional, yaitu Pileg DPR/D dan DPD hanya sia-sia saja, pasalnya pada tanggal keramat tersebut adalah tanggal penodaan Demokrasi Indonesia yang katanya LUBER (Langsung, Bebas dan Rahasia). Belum lagi nanti pada saat Pilpres RI 2014 pada tanggal 9 Juli 2014, ya sudah pasti bakal ramai adanya politik uang kembali. Karena hal itu memang sangat diharapkan rakyat Indonesia yang masih dalam kondisi miskin, artinya bakal ada politik WANI PIRO..??? (ilustrasi : hukum.Kompasiana.com)

MUI seharusnya tidak perlu ikut campur soal urusan Demokrasi yang lebih terfokus kepada urusan duniawi semata ini. Seharusnya MUI lebih fokus kepada kesyariatan umat untuk tidak terpecah belah dalam menciptakan kerukunan beragama dan berbangsa. Masih ada banyak tugas MUI sebenarnya soal umat beragama untuk sebuat keputusan fatwanya.

Jadi soal golput atau tidak seseorang memilih pilihan hatinya dalam Pemilu Umum 9 April 2014 mendatang adalah itu hak pribadi masing-masing. Ini nama Demokrasi, hak seseorang untuk menentukan pilihan dan nasibnya adalah pilihan hati pribadinya, bukan pilihan karena penekanan haram atau halal.

Dan seharus MUI berani menyatakan dengan tegas kepada partai-partai peserta pemilu 2014 ini, HARAM bila melakukan tindakan politik uang, walau bagaimanapun cara mereka melakukannya.

Negara ini tidak pantas dipimpin oleh partai dan tokoh politik pemenang pemilu dari hasil berpolitik uang. Karena sejatinya bakal terjadi NKRI mudah dijual belikan oleh mereka kepada pihak-pihak lainnya yang menghendaki NKRI hancur. Selain itu mereka para partai dan tokoh politik pemenang pemilu akan terus menciptakan kemiskinan rakyat yang semakin berkempanjangan, artinya Korupsi, Kolusi dan Nepostisme terus berjalan di negara ini. Nah kalau hal itu terjadi, apakah itu HALAL atau HARAM..?. Tentunya MUI lebih mengetahui jawabannya sendiri...

*****

Ditulis oleh : Syaifud Adidharta atau Syaifud Adidharta Edisi : 2

Baca Artikel Lainnya : > Maraknya Politik “Tuku Biting” Merambah di Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun