Mohon tunggu...
Syaifud Adidharta 2
Syaifud Adidharta 2 Mohon Tunggu... Kompasianer -

Hidup Ini Hanya Satu Kali. Bisakah Kita Hidup Berbuat Indah Untuk Semua ?

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jokowi-JK Dengan "Revolusi Mental" Bangun Visi Misi Indonesia Baru...

24 Juli 2014   03:34 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:24 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gagasan revolusi mental mulai dikumandangkan oleh Bung Karno di pertengahan tahun 1950-an. Tepatnya di tahun 1957. Saat itu revolusi nasional Indonesia sedang ‘mandek’. Padahal, tujuan dari revolusi itu belum tercapai. (Photo Ilustrasi : Syaifud Adidharta)

[caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="Gagasan revolusi mental mulai dikumandangkan oleh Bung Karno di pertengahan tahun 1950-an. Tepatnya di tahun 1957. Saat itu revolusi nasional Indonesia sedang ‘mandek’. Padahal, tujuan dari revolusi itu belum tercapai. (Photo Ilustrasi : Syaifud Adidharta)"][/caption]

Akhirnya KPU Pusat (Komisi Pemilihan Umum) mengumumkan hasil terakhir rekapitulasi hitungan suara untuk kedua pasangan Capres-Cawapres RI 2014 pada tanggal 22 Juli 2014 kemaren di kantor Pusat KPU-RI di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat. Pada agenda terakhir tersebut KPU Pusat mendapatkan penjagaan ekstra ketat dai pihak kepolisian RI dan TNI gabungan.

Pada saat itu KPU Pusat menuntaskan rekapitulasi suara Pilpres untuk wakil provinsi seluruh Indonesia, jelang buka puasa Selasa sore 22 Juli 2014, tanpa diwarnai gaduh, meski perwakilan Capres-Cawapres RI 2014 dari kubu Prabowo-Hatta walk out, meninggalkan rapat pleno.

Rapat pleno rekapituasi suara tingkat nasional yang sedianya selesai Senin namun alot hingga molor di Selasa 22 Juli 2014, pasangan Capres Joko Widodo (Jokowi) dan Cawapres Yusuf Kalla (JK) berhasil mengumpulkan total suara lebih unggul dari pasangan Pramowo Subianto dan Hatta Radjasa.

Dan perolehan suara Jokowi-JK total 70.997.895 suara. Sedang Prabowo-Hatta meraup 62.576.444 suara. Total perolehan suara ini kumulasi tambahan dari hasil rekapitulasi suara provinsi Sumatera Utara yang sempat mengalami penundaan saat dibahas pada Senin malam sebelumnya tanggal 21 Juli 2014.

Saat hitungan rekapitulasi terkahir terjadi, suasana ruang pleno KPU Pusat berubah menjadi kegembiraan dari kubu Jokowi-JK, sementara dari kubu Prabowo-Hatta harus menelah pil pahit. Jokowi-JK menyambut gembira atas perolehan suara terakhir yang dapat mengungguli perolehan suara Prabowo-Hatta.

Saat itu perwakilan pasangan Capres-Cawapres RI 2014, Jokowi-JK langsung menyambut gembira begitu diumumkan jumlah suara Capres dan cawapresnya unggul dari pasangan Nomer Urut 1. Prabowo-Hatta.

Dan akhirnya Ketua KPU Pusat Husni Kamil Manik mengetuk palu dengan ekspresi gembira karena dapat merampungkan pembahasan rekapitulasi suara Sumatera Utara yang sempat berjaan alot.

Total perolehan suara Pilpres tersebut, setelah Rapat Pleno mengesahkan perolehan suara PPLN (Panitia Pemilihan Luar Negeri) di 96 negera.

Kali ini telah terjadi sejarah baru di KPU Pusar atas sejarahnya dalam rekapitulasi suara Pilpres RI 2014, dimana KPU Pusat saat itu mendapatkan sebuah sok terapi dari kubu Prabowo-Hatta.

Saat sidang pleno rekapitulasi suara hitungan terakhir KPU Pusat harus mendapatkan tekanan dari kubu Prabowo -Hatta, dimana kubu Prabowo-Hatta dengan lantang mengeluarkan permintaan untuk penundaan hasil rekapitulasi terkahir Pilpres RI 2014 tersebut, dan diikuti penarikan diri dari seluruh proses satu jam menjelang pengumuman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun