Mohon tunggu...
Syaifud Adidharta 2
Syaifud Adidharta 2 Mohon Tunggu... Kompasianer -

Hidup Ini Hanya Satu Kali. Bisakah Kita Hidup Berbuat Indah Untuk Semua ?

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jokowi-JK Dengan "Revolusi Mental" Bangun Visi Misi Indonesia Baru...

24 Juli 2014   03:34 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:24 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gagasan revolusi mental mulai dikumandangkan oleh Bung Karno di pertengahan tahun 1950-an. Tepatnya di tahun 1957. Saat itu revolusi nasional Indonesia sedang ‘mandek’. Padahal, tujuan dari revolusi itu belum tercapai. (Photo Ilustrasi : Syaifud Adidharta)

Akan tetapi KPU Pusat akhirnya mengumumkan bahwa Jokowi-JK terpilih sebagai presiden dan wakil presiden Republik Indonesia untuk lima tahun ke depan, periode 2014-2019. Dan ternyata KPU Pusat dengan tegas tidak peduli atas sok terapi yang dilakukan oleh kubu Capres-Cawapres RI 2014 nomor urut 1 tersebut, Prabowo-Hatta.

Dan akhirnya berdasarkan perhitungan resmi KPU, perolehan suara pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa sebanyak 62.576.444 suara, sedangkan pasangan Jokowi-JK memperoleh 70.997.895 suara.

Ketua KPU Pusat, Husni Kamil Malik di Jakarta, Selasa, membuka penetapan presiden dan capres terpilih dengan membaca perolehan suara per provinsi.

Pembacaan sempat terhenti karena capres terpilih Joko Widodo memasuki ruangan sidang. Suasana pun gemuruh, terutama insan pers yang sibuk mengabadikan momentum tersebut.

Dan isu yang berkembang hingga saat ini bahwa Presiden-Wakil Presiden RI 2014 yang terpilih, Jokowi-JK segera melakukan penyusunan kabinetnya dengan julukan "Kabinet Revolusi Mental."

Hal itu jelas ditegaskan oleh Sekretaris Jendral Partai PDIP Tjahjo Kumolo, dirinya menegaskan kepada media (lensaindonesia.com) bahwa kabinet presiden dan wakil presiden terpilih Jokowi-JK diumumkan setelah pelantikan Presiden RI, Oktober 2014 mendatang.

"Yang saya pahami soal Kabinet akan diumumkan setelah pelantikan Presiden dan wakil presiden pada Oktober 2014 nanti, sesuai jadwal dan tahapan-tahapan," kata Tjahjo Kumolo, kepada lensaindonesia.co, Jakarta, Rabu 23 Juli 2014.

Dan menurutnya, Jokowi-JK sudah punya misi besar akan melakukan revolusi mental untuk membangun Indonesia Baru, dan Jokowi-JK akan tetap konsisten dengan pernyataan yang disampaikan sebelumnya, yakni tidak ada bagi-bagi kursi kabinet kepada partai anggota koalisi pendukungnya.

Tjahjo menambahkan, Jokowi-JK akan membangun kabinet profesional. "Yang saya pahami ukurannya bukan bagi-bagi kursi partai pendukung siapa pun dia dan berasal dari mana asalnya yang pasti punya kapasitas punya pendidikan pengetahuan dibidangnya nanti.

Namun apa yang dimaksud dengan Kabinet Revolusi Mental tersebut?.

Menurut penulis bahwa Sejarah mencatat dalam gagasan "Revolusi Mental" menggoda banyak orang. Bagi mereka, revolusi mental dibutuhkan untuk membabat habis mentalitas, mindset, dan segala bentuk praktik buruk yang sudah mendarah-daging sejak jaman Orde Baru hingga sekarang. Namun, tidak sedikit pula yang mencibir gagasan ini sebagai "ide komunistik".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun