[caption id="attachment_267496" align="aligncenter" width="600" caption="Joko Widodo (Gubernur DKI Jakarta) siap dan selalu pede maju menjadi CAPRES RI 2014 mendatang, pasalnya hasil poling yang didapatnya dari berbagai survei dan riset oleh lembaga-lembaga survei, Joko Widodo masih dalam trend positif saat ini. (photo : Ilustrasi Syaifud Adidharta)"][/caption]
Sebagian banyak masyarakat Indonesia masih merasa tidak yakin apabila Joko Widodo, Gubernur DKI Jakarta saat ini bisa menjadi Calon Presiden RI 2014 mendatang. Pasalnya pamor Joko Widodo masih dalam trend poling terbuka dan interen dari lembaga-lembaga riset semata. Memang dari hasil poling yang banyak dilakukan oleh berbagai lembaga survei dan riset, Joko Widodo menunjukan peningkatan tertinggi hasil kata setuju dan minat dari masyarakat. Namun hal itu tentunya belum bisa menjamin mulusnya jalan bagi Joko Widodo.
Sementara itu seperti yang banyak di ketahui masyarakat Indonesia, bahwa Prabowo Subianto, pimpinan tertinggi Partai Gerinda memiliki ambius yang begitu besar ingin menjadi orang nomor satu di Indonesia nantinya. Selain itu Partai Demokrat juga tidak akan rela bila Joko Widodo benar adanya siap menjadi Calon Presiden RI 2014 mendatang, apalagi bila benar nantinya Joko Widodo bisa berhasil terpilih menjadi Presiden RI periode 2014 - 2019.
Partai Demokrat bersama Bambang Susilo Yudhoyono sepertinya akan benar-benar ancang-ancang atur stategi jitu politiknya bersama Partai Demokrat yang dipimpinnya saat ini. Dan pastilah Bambang Susilo Yudhoyono akan selalu pede dengan bakal calon presiden yang menjadi kaderisasinya dari Partai Demokrat. Bambang Susilo Yudhoyono pastilah juga akan menyampingkan kesan hitam Partainya yang banyak memiliki kasus korupsi di negara ini.
Akan tetapi dibalik isu yang berkembang saat ini, menurut Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto lebih populer dibanding Joko Widodo yang terpilih sebagai gubernur DKI Jakarta versi hitungan cepat.
Orang yang paling bangga dan bahagia ketika berbagai hasil survei menempatkan gubernur DKI Jakarta Joko Widodo selalu dalam posisi teratas adalah Prabowo Subianto, kata anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Martin Hutabarat.
[caption id="" align="aligncenter" width="620" caption="Joko Widodo (Jokowi). TEMPO/Subekti"]
"Yang paling bangga Jokowi tinggi di survei, ya pak Prabowo," kata Martin di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Selasa.
Martin mengatakan, kebanggaan Prabowo beralasan karena dia pula yang membuat Joko Widodo menjadi gubernur DKI Jakarta dan memiliki popularitas tak tertandingi.
"Karena kemarin (pada pencalonan gubernur Jakarta 2012) kan Pak Prabowo yang meminta Bu Mega (Megawati) untuk mengusung Jokowi sebagai gubernur DKI Jakarta," kata Martin.
Martin mengungkapkan agenda lain yang dipersiapkan untuk Jokowi adalah menggantikan Prabowo sebagai presiden periode 2019-2024.
"Joko Widodo disiapkan oleh kami (Gerindra) untuk jadi calon presiden. Tapi bukan tahun 2014, melainkan tahun 2019," kata Martin.
Sementara itu dibalik gempita dan heppyrianya isu Joko Widodo Bakal Calon Presiden RI 2014 dari hasil surve yang banyak dilakukan oleh lembaga surve dan riset saat ini, Ketua Fraksi PDI Perjuangan dan putri mantan Presiden Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani enggan menjadi calon wakil presiden.
"Jadi calon wakil presiden? Calon presiden dong," ujar Puan saat ditanya kemungkinan menjadi calon wakil presiden mendampingi Yusril Ihza Mahendra, Jumat, 19 Juli 201.
Puan mengatakan PDIP belum membicarakan secara serius pencalonan presiden. "Belum ada semacam safari Ramadan dengan partai lain, ini masih puasa saya juga masih berkabung," ujar Puan usai menghadiri acara 40 hari mengenang mendiang Taufik Kiemas.
[caption id="attachment_267498" align="aligncenter" width="600" caption="Joko Widodo tetap ramah dan tunduk kepada Susilo Bambang Yudhoyono dalam kepatuhannya menjunjung ada budaya Jawa dan ketimurannya.. (photo : antara)"]
Dan menurut Megawati Soekarnoputri Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menyatakan belum membahas dengan detail calon presiden yang akan diusung pada Pemilihan Umum 2014. PDI Perjuangan masih mencermati dinamika politik dan elektabilitas para tokoh hasil survei.
Lagi Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo kembali menempati posisi pertama dalam elektabilitas pencapresan internal PDIP dalam survey yang diterbitkan Lembaga Survei Nasional (LSN). Pria yang sering dipanggil Jokowi ini mendapatkan suara lebih dari separuh jumlah responden, 68,1%. Dukungan untuk Megawati dari responden sendiri terpaut jauh jumlah dukungan untuk Pria asal Solo itu. Hanya sebesar 14,9 persen yang memilih Megawati.
Peneliti LSN Dipa Pradipta mengatakan Jokowi lebih berpeluang dari Megawati. "Jokowi lebih unggul dari Megawati," katanya kepada wartawan saat memaparkan hasil survei di Hotel Grand Menteng, Selasa 16 Juli 2013.
Dalam survei itu Puan Maharani tertinggal jauh di belakang kedua tokoh tersebut. Anak ketiga dari Megawati itu hanya mendapat 1,5 persen.
Dan sebelumnya, Centre for Strategic and Internasional Studies (CSIS) pernah mencatat, Jokowi menempati posisi pertama dengan 28,6 persen sebagai capres 2014. Ia mengalahkan sejumlah tokoh politik lain seperti Prabowo Subianto sebanyak 15,6 persen, Aburizal Bakrie 7 persen, Megawati Soekarnoputri 5,4 persen, Jusuf Kalla 3,7 persen, Mahfud MD 2,4 persen, dan Hatta Rajasa 2,2 persen.
Dalam survei yang sama, Jokowi juga menempati posisi pertama sebagai pejabat negara yang paling populer dengan popularitas mencapai 85,9 persen. Ia mengalahkan Ibu Negara Ny Ani Yudhoyono sebesar 78,5 persen, Sri Sultan Hamengkubuwono X 59,5 persen, Dahlan Iskan 42,6 persen, Mahfud MD 39,6 persen, Pramono Edhie Wibowo 20,2 persen, Djoko Suyanto 15,2 persen, dan Gita Wirjawan 8,4 persen.
*****
Artikel dikaji dan disari dari berbagai sumber terkait (dbs)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H