Mohon tunggu...
Syaifud Adidharta
Syaifud Adidharta Mohon Tunggu... lainnya -

Hidup Ini Hanya Satu Kali. Bisakah Kita Hidup Berbuat Indah Untuk Semua ?

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Waspadai Praktek Politik Abu-abu di Pilkada DKI 2012

26 Juni 2012   04:01 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:31 1236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara itu, untuk mengatasi pemilih ganda, pihaknya menandai identitas sama yang terdapat di beberapa TPS. Dengan penandaan ini, yang bersangkutan tetap memiliki hak pilih sekali saja pada 11 Juli nanti.

"Undangannya hanya satu. Kalau namanya tercantum di dua TPS, dia hanya bisa gunakan hak pilihnya di satu TPS," ujar Dahliah.

Ramdansyah, Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) DKI Jakarta, mengatakan bahwa pihaknya tengah mengampanyekan slogan kampanye yang baru.

“Stop politik uang. Pada 2007 lalu ada slogan: ambil uangnya jangan pilih orangnya. Itu sudah usang. Sekarang, kami mengampanyekan slogan baru, jangan ambil uangnya, jangan pilih orangnya. Mari kita didik masyarakat yang cerdas bukan dengan uang,” kata Ramdansyah.

Ditegaskannya, pasangan calon yang melakukan politik uang akan dikenai anacaman maksimal yakni didiskulifikasi setelah didapatkan putusan hukum yang berkekuatan hukum tetap.

-------

[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="Istilah money politik dalam dunia perpolitikan sudah tidak asing lagi. Karena memang mayoritas konstituen (pemilih) masih senang kalo dibeli oleh calon kepala daerah atau anggota dewan tertentu. Padahal jika politik dianalogikakan seperti jual beli, maka pasti ada hukum untung rugi (gambar : ilustrasi Syaifud Adidharta)"][/caption]

Harapan kita semua yang memilki hati nurani yang benar, tentunya pada pilkada DKI Jakarta 2012 ini ada kecurangan-kecurangan dalam bentuk apapun yang dilakukan oleh para kandidat calon gubernur/calon wakil gubernur DKI Jakarta 2012 ini.

Semua berpulang kepada diri kita masing-masing, apakan kita benar mau mewujudkan pilkada DKI Jakarta 2012 ini bersih, atau tidak?. Atau memang kita mengharapkan sekali adanya gerakan-gerakan/praktek abu-abu yang dilakukan oleh para kandidat dan tim suksesnya memberikan sesuatu yang berharga nilainya untuk mengalihkan pilihan kita?. Semua kembali kepada hati nurani diri kira masing-masing. Karena kita berharap jangan sampai terjadi penyesalan dikemudian hari.

Setelah pilihan kita dari hasil praktek abu-abu yang kita terima sudah menjabat gubernur, kemudian pada akhirnya justru membawa kita kepada kesulitan yang sangat dasyat. Penggusuran penghunian warga (tempat tinggal), pembersihan dan pembokaran paksa PKL (pedagang kaki lima) tidak berperi kemanusiaan, pengadaan lapangan pekerjaan tidak pernah ada, bencana banjir masih saja terjadi, dan tindakan kriminalitas tidak tertekan seminimal mungkin (masih banyak terjadi tindakan pemerkosaan diatas angkot, pembunuhan, penculikan dan perampokan). Barulah kita menyesali.., kalau sudah seperti itu siapa yang akan disalahkan?.

Marilah kita sama-sama menjaga pilkada DKI Jakarta 2012 ini menjadi pilkada yang bersih, jujur dan independen. Hal ini wajib kita lakukan bersama sebagai warga Jakarta. Kearifan, kejujuran serta kebebasan yang bertanggung jawab pada pelaksanaan pilkada DKI Jakarta tahun ini tanggung jawab kita semua, dan elemen-elemen kemasyarakatan lainnya yang ada di Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun