Sementara itu, untuk mengatasi pemilih ganda, pihaknya menandai identitas sama yang terdapat di beberapa TPS. Dengan penandaan ini, yang bersangkutan tetap memiliki hak pilih sekali saja pada 11 Juli nanti.
"Undangannya hanya satu. Kalau namanya tercantum di dua TPS, dia hanya bisa gunakan hak pilihnya di satu TPS," ujar Dahliah.
Ramdansyah, Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) DKI Jakarta, mengatakan bahwa pihaknya tengah mengampanyekan slogan kampanye yang baru.
“Stop politik uang. Pada 2007 lalu ada slogan: ambil uangnya jangan pilih orangnya. Itu sudah usang. Sekarang, kami mengampanyekan slogan baru, jangan ambil uangnya, jangan pilih orangnya. Mari kita didik masyarakat yang cerdas bukan dengan uang,” kata Ramdansyah.
Ditegaskannya, pasangan calon yang melakukan politik uang akan dikenai anacaman maksimal yakni didiskulifikasi setelah didapatkan putusan hukum yang berkekuatan hukum tetap.
-------
[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="Istilah money politik dalam dunia perpolitikan sudah tidak asing lagi. Karena memang mayoritas konstituen (pemilih) masih senang kalo dibeli oleh calon kepala daerah atau anggota dewan tertentu. Padahal jika politik dianalogikakan seperti jual beli, maka pasti ada hukum untung rugi (gambar : ilustrasi Syaifud Adidharta)"][/caption]
Harapan kita semua yang memilki hati nurani yang benar, tentunya pada pilkada DKI Jakarta 2012 ini ada kecurangan-kecurangan dalam bentuk apapun yang dilakukan oleh para kandidat calon gubernur/calon wakil gubernur DKI Jakarta 2012 ini.
Semua berpulang kepada diri kita masing-masing, apakan kita benar mau mewujudkan pilkada DKI Jakarta 2012 ini bersih, atau tidak?. Atau memang kita mengharapkan sekali adanya gerakan-gerakan/praktek abu-abu yang dilakukan oleh para kandidat dan tim suksesnya memberikan sesuatu yang berharga nilainya untuk mengalihkan pilihan kita?. Semua kembali kepada hati nurani diri kira masing-masing. Karena kita berharap jangan sampai terjadi penyesalan dikemudian hari.
Setelah pilihan kita dari hasil praktek abu-abu yang kita terima sudah menjabat gubernur, kemudian pada akhirnya justru membawa kita kepada kesulitan yang sangat dasyat. Penggusuran penghunian warga (tempat tinggal), pembersihan dan pembokaran paksa PKL (pedagang kaki lima) tidak berperi kemanusiaan, pengadaan lapangan pekerjaan tidak pernah ada, bencana banjir masih saja terjadi, dan tindakan kriminalitas tidak tertekan seminimal mungkin (masih banyak terjadi tindakan pemerkosaan diatas angkot, pembunuhan, penculikan dan perampokan). Barulah kita menyesali.., kalau sudah seperti itu siapa yang akan disalahkan?.
Marilah kita sama-sama menjaga pilkada DKI Jakarta 2012 ini menjadi pilkada yang bersih, jujur dan independen. Hal ini wajib kita lakukan bersama sebagai warga Jakarta. Kearifan, kejujuran serta kebebasan yang bertanggung jawab pada pelaksanaan pilkada DKI Jakarta tahun ini tanggung jawab kita semua, dan elemen-elemen kemasyarakatan lainnya yang ada di Jakarta.