Diatas kecemasan para keluarga korban jatuhnya pesawat Sukhoi Super Jet 100 (SSJ 100) yang terjadi pada hari Rabu 9 Mei 2012 beberapa hari lalu, tim penyelamat dan para relawan lainnya masih berkerja keras untuk terus mengevakuasi para korban serta mengumpulkan pecahan pesawat yang berserakan. Banyak para regu penyelamat saling bahu membahu untuk terus bekerja tidak mengenal lelah walau mereka sering kali dihadapi medan yang begitu ekstrim, serta keadaan cuaca yang tidak menentu. Mereka nampak sungguh terpanggil untuk terus bisa mencari dan berupaya menyelamatkan para korban jatuhnya pesawat SSJ 100 yang kecil kemungkinan ada yang selamat. Ini terbukti begitu mengerikan kondisi pesawat benar-benar sudah hancur berkeping-keping, hampir tak tersisa kondisinya.
[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="Pesawat Sukhoi Superjet 100 (SSJ 100) sebelum tinggal landas di Lanud Halim Perdana Kusuma"][/caption]
Silih berganti para regu penyelamat dari berbagai elemen dan instansi terkait berusaha untuk bisa menyelesaikan pekerjaannya, walau mereka dikejar waktu yang diharapkan kepada keluarga korban jatuhnya pesawat SSJ 100 Rusia.
Hingga saat ini telah banyak terkumpul tubuh jasat para korban yang kebanyakan sudah tidak utuh lagi dimasukan ke dalam kantung-kantung jenazah. Hingga saat ini sudah terkumpul 32 kantung jenazah berisi para jenazah korban SSJ 100, selain itu sebagian kantung terisi material-material pecahan pesawat didalamnya.
Kita berharap para regu penyelamat dan relawan dapat menjalankan tugas mulianya dengan tuntas, tanpa kurang satu apapun. Namun akan tetapi kita juga harus menyadari mereka itu adalah manusia yang butuh istirahat dan makan, maka harapan kita mereka dapat kekerja keras dengan mengedepankan pula keselamatannya. Disinilah tantangan mereka untuk bisa memenejemen kondisi fisiknya, selain itu mereka juga tertantang untuk bisa mengatasi berbagai rintangan yang ada di tempat terjadinya jatuhnya SSJ 100.
[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="Tim regu penyelamat sedang bekerja keras mengevakuasi korban SSJ 100 Rusia"][/caption]
Kita tahu betul tempat itu terbilang sangat ekstrim, terjal dan curam, belum lagi cuaca yang sering kali berganti-ganti tidak menentu. Itu puncak bukit dan tebing Gunung Salak 1 yang masih terbilang rawan lokasinya untuk lintasan pesawat-pesawat terbang, juga beberapa puncak lainnya yang berada di Gunung Salak Bogor - Sukabumi ini.
Benarkah Jalur Penerbanan di Indonesia Kebanyakan Jalur Neraka Bagi Pesawat Terbang ???
Sebenarnya hampir di setiap daerah di Indonesia yang memiliki banyak gunung maupun pegunungan masih banyak memiliki titik-titik rawan untuk lintasan pesawat terbang dari berbagai jenis dan bentuknya. Puncak Semeru, Puncak Kelut, Puncak Gunung Kerinci, Puncak pegunungan Jayawijaya dan beberapa puncak gunung lainnya sama-sama memiliki tingkat resiko tinggi untuk lintasan jalur pesawat terbang.
[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="Grafik Animasi perkiraan ketinggian lintasan SSJ 100 Rusia saat melintasi di atas Gunung Salak Bogor - Sukabumi"][/caption]
Gunung-gunung tersebut kebanyakan memiliki ketinggian yang rata-rata lebih dari 3000 hingga 4000 meter dari permukaan laut. Belum lagi tebing-tebingnya juga memilki beragam kemiringan yang sangat ekstrim, dan cuara serta ketebalan awan maupun arus angin yang melintasi wilayah-wilayah puncak-puncak gunung tersebut sangatlah tidak bersahabat.