Namun setelah puluhan tahun menjadi birokrat, ternyata jiwa Entrepreneur seorang Abdul Rahman Bando memang tidak bisa dihilangkan. Dengan ucapan "Bismillahirrahmaniirrahim" saya memutuskan untuk berhenti dari ASN untuk melanjutkan apa yang telah usahakan sejak saya masih muda dulu yaitu sebagai Pengusaha.Â
ARB memutuskan resign dari ASN saat dirinya sudah mencapai pangkat 4C yang bagi sebagian orang mengatakan ini adalah langkah atau keputusan yang sangat disesalkan oleh sebagian orang sebab melihat sosok beliau yang sangat cerdas dan peduli terhadap masyarakat yang ia bina.
Namun ini sudah merupakan langkah yang terbaik yang dilakukan oleh ARB untuk meneruskan cita-citanya sebagai Pengusaha. Saat ini begitu banyak investasi yang telah ia miliki, bahkan orientasi atau mindset yang disebut orang kaya, "bagi saya orang kaya adalah orang yang bisa bermanfaat bagi orang lain", ujarnya.
Ada beberapa pesan yang beliau sampaikan antara lain; Bahwa pengangguran yang paling besar di Indonesia ternyata adalah Mahasiswa. Menurut ARB, mahasiswa jangan hanya sekedar menjadi Mahasiswa saja. Yang dimaksud menjadi "Mahasiswa" saja adalah kuliah terus menerus dan mendapatkan ijazah setelah itu menganggur cari-cari kerja", ujar ARB yang juga adalah salah satu Penasehat di DPD HIKMA Kota Makassar ini.Â
Harus merubah mindset tersebut menjadi mahasiswa yang punya pola pikir terbuka untuk berusaha melihat peluang-peluang yang ada serta mau bekerja keras, jangan instan", ujarnya. Kalau mental mahasiswa seperti itu, maka akan begitu terus dan tidak akan pernah kaya. "Maka, mindset yang cerdas adalah berupaya mengeksplorasi bidang-bidang usaha yang sesuai dengan minat bakat dan ilmu yang diterima mahasiswa sesuai bidangnya dan mau bekerja keras, ujar salah satu calon walikota Makassar periode 2024-2029 ini.
"Saya tidak pernah malu bekerja dan berusaha dari awal, bahkan saya suka bawa mobil pick up untuk menjemput hasil panen untuk saya jual di Makassar, sebab saya mencintai apa yang saya kerjakan, ujar ARB menutup. (saz). Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H