Mohon tunggu...
Syaiful Akbarius
Syaiful Akbarius Mohon Tunggu... Jurnalis - Simple

Hanya manusia Sederhana https://www.facebook.com/syaif.akbar/ https://www.youtube.com/channel/UCaxyMGdAgyTBJG35SVmkI7w

Selanjutnya

Tutup

Film

MAPPACCI Karya Sutradara Muda Andi Burhamzah

31 Agustus 2023   03:17 Diperbarui: 31 Agustus 2023   06:49 575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Film MAPPACCI. Foto : Media Andi Burhamzah

Sore hari tanggal 29 Agustus 2023 saat Kompasianer sedang meeting di Kantor KONI Kota Makassar membahas tentang Finalisasi data Atlet Kota Makassar yang akan berlaga di Pekan Olahraga Kota (PORKOT) Makassar pada bulan Oktober yang akan datang, Kompasianer mendapatkan wa di grup pribadi keluarga cinta dimana grup ini berisikan hanya 5 anggota yang terdiri dari kompasianer, istri Kompasianer dan 3 putra anak kompasianer.

Isi berita tersebut adalah informasi mengenai tiket (baca;karcis) film yang telah dibeli oleh istri kompasianer berjumlah 5 tiket untuk jam pemutaran pukul 19:00 wita. Kompasianer (baca;saya) pun menjawab ok. Setelah selesai meeting di Kantor KONI Kota Makassar saya pun bergegas pulang sebab setibanya dirumah sudah pukul 18:35 wita.

Saya pun bergegas mengambil air wudhu dan sholat jamaah dengan anak ku yang bungsu. Istri saya dan anak sulung serta yang tengah sudah selesai melaksanakan sholat maghrib. Setelah selesai sholat akhirnya kami berlima menuju Studio XXI Makassar yang berada di bilangan jalan Dr. Ratulangi Makassar tepatnya di Mal Ratu Indah Makassar. 

Tiket yang dibeli. Screenshot dari aplikasi XXI. Foto Screenshot Ist. (29/08).
Tiket yang dibeli. Screenshot dari aplikasi XXI. Foto Screenshot Ist. (29/08).

Setelah sampai Mal Ratu Indah, kami langsung masuk ke dalam Theater 1 tempat pemutaran film Mappacci. Film diawali dengan adegan pertemuan di Lift antara aktor Pria dan Wanita yang merupakan bintang dari film Mappacci ini. Film berjalan sesuai skenario Sutradara Muda yang kreatif Andi Burhamzah.

Ketika tiba pada sequel persiapan pelamaran, disinilah saya merasa kaget sekaligus merasa sedih sambil menahan agar air dari mataku tidak keluar atau menetes atau biasa kita sebut cengeng.

Bagaimana tidak sedih tatkala melihat 2 sosok sahabat terbaikku yang juga menjadi aktor dan bermain di film tersebut kedua-duanya telah wafat. Kedua-duanya saya kenal dengan sangat baik. 

Aman Ali Surachman dan Awaluddin Tahir. Itulah nama lengkap beliau yang biasa kami sapa dengan sebutan om Aman dan om Awal. "Kami" yang saya maksud adalah kalangan Fotografer di Kota Makassar. 

Saya mengenal sosok om Aman pertama kali tahun 2009 disalah satu warung kopi di jalan Monginsidi, tepatnya Warkop Mammi. Saya pulalah yang pertama kali mengenalkan dunia fotografi kepada beliau di awal-awal perkenalan kami. Sosok yang humoris dengan ciri khas suara yang keras. Namun bila beliau bernyanyi maka lantunan suara merdu akan terdengar dari mulutnya. 

Sejatinya beliau adalah komposer lagu-lagu rohani untuk keyakinan Agama Kristen. Beliau juga handal dan pawai dalam menciptakan lagu-lagu rohani maupun daerah. Bahkan beliau adalah salah satu pelatih vokal untuk Paduan Suara di Makassar. 

Tak terhitung prestasinya membawa Tim Paduan Suara Makassar menjuarai event-event Nasional. Apa lagi event Pesta Paduan Suara Gerejawi atau biasa yang disebut Pesparawi, beliaulah jagonya dalam memimpin sebagai dirigen.

Dan masih banyak lagi cerita tentang beliau yang akan ku kenang sepanjang hayat ku. Namun yang paling berkesan adalah ketika saya mengenalkan om Aman kepada seorang kakak yang juga banyak memberikan ilmu pengetahuan tentang fotografi dan juga sumber inspirasi dalam hidup saya yakni Kaka Amril Nuryan atau biasa kami panggil Kaka Momoclax. Dari perkenalan merekalah akhirnya om Aman bermain film pertama kali di Uang Panai tahun 2016. Om Aman wafat pada hari Rabu tanggal 17 Juni 2020. 

Sedangkan perkenalan saya dengan om Awal terjadi pada tahun 2012. Saya paling suka kopi racikan almarhum. Selain fotografi yang menyatukan kami, kopi juga yang mengakrabkan kami. Saya tidak bisa cerita lebih banyak sebab saat menulis berita ini air mataku tak berhenti jatuh. Maafkan, saya tidak bisa melanjutkan lagi tulisan ini.

Om Aman, om Awal, semoga Allah Tuhan Yang Maha Esa memberikan tempat yang terbaik buat om berdua. Saya bersaksi om berdua adalah orang yang sangat baik. Kami sangat kehilangan sosok yang humoris, terbaik dalam dunia fotografi. 

Terima kasih buat Sutradara Bapak Andi Burhamzah yang telah membuat film Mappacci ini, film yang sangat menghibur masyarakat Kota Makassar karena cerita humornya, adat istiadat Bugis Makassar, namun juga terselip rasa sedih yang sangat besar untuk saya pribadi. Sekali lagi terima kasih. 

Salam hormat.

SAZ

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun