Negara Indonesia saat ini mengalami sebuah gejolak dimana gejolak ini merupakan hasil akumulasi kekecawaan Rakyat Indonesia kepada pemimpinnya yang tidak bisa melaksanakan tanggung jawabnya untuk mensejahterakan rakyatnya.Â
Pada hal dalam janji-janji kampanyenya sungguh luar biasa manisnya, sehingga sebagian rakyat terbuai dan sebagian rakyat lainnya tidak percaya lagi dikarenakan begitu banyak janji-janji politik manisnya yang tidak dilakukan pada periode pertama. Dan benar bahwa terjadi lagi pada masa periode ke dua bahkan lebih parah lagi saat ini. Negara yang teramat kaya raya sumber daya alam dan manusianya, namun untuk minyak goreng saja ternyata sebuah masalah yang sudah sejak akhir tahun 2021 tidak mampu diselesaikan oleh pemerintah saat ini.
Bagaimana kami mau percaya dengan begitu banyak janji manisnya, kalau saat ini masyarakat Indonesia dihimpit kesengsaraan dan kemiskinan yang begitu nyata dimata kita.Â
Belum lagi kita baca dari berita-berita bahwa Solar sudah naik, dan tidak lama lagi Pertalite juga naik, sedangkan Pertamax sudah  terlebih dulu naik di tanggal 1 April 2022. Semua serba naik dan mencekik rakyat Indonesia, belum lagi persoalan pajak yang naik pada beberapa elemen, sedangkan pendapatan dan taraf hidup rakyat Indonesia begitu-begitu saja, KECUALI PEJABAT yang kaya tambah kaya raya dengan gurita bisnis yang berhubungan dengan kesehatan khususnya berkaitan dengan Covid-19. Tidak usah diberitahu, masyarakat pun sudah tahu siapa-siapa orangnya. Masyarakat Indonesia dan tidak bodoh, dan ingat bahwa masyarakat Indonesia akan mengingat keadaan ini sampai kapan pun.
Belum selesai semua persalahan, PERSOALAN IKN masih terus-menerus diupayakan bagaimana pun caranya oleh Presiden agar bisa segera terlaksana. Waduhhhhh, mengapa ini semua terburu-buru Bapak Presiden. Bagaimana dengan pembiayaannya?? Katanya bukan dari APBN dan dari investor, ehhh ternyata investor cabut dan ternyata mau menggunakan dana APBN.Â
Sedangkan disisi yang lain APBN kita tersedot untuk membayar hutang ke negara peminjam. Dan hutang Indonesia hampir mencapai 7000 Trilyun. Gilaaaaa. Bapak Presiden Jokowi, andaikan pun IKN baru terlaksana pekerjaannya bisa dikarenakan saat ini Bapak masih jadi Presiden Rapublik Indonesia.Â
Nahhhh yang jadi pertanyaannya adalah; Ketika Bapak Jokowi sudah tidak menjadi Presiden, dan terpilih Presiden Republik Indonesia yang baru di tahun 2024 sesuai harapan Rakyat Indonesia, dan sehari setelah dilantik di Gedung MPR/DPR RI sang Presiden baru mengetuk Palu untuk menghentikan pekerjaan IKN dan meminta Ibukota Negara Republik Indonesia kembali ke Jakarta. Maka IKN yang sudah memakan dana begitu banyak mulai dari awal hingga dihentikan, akan bagaimana pertanggungjawabannya?? Bapak selaku Presiden bisa membuatnya karena anda punya kuasa, nahhhh ketika bukan anda lagi yang berkuasa maka Presiden yang baru yang punya kuasa boleh menghentikannya iya kannnn??? Nahhh ini pertanyaan besar yang harus dijawab oleh Bapak Jokowi yang sudah tidak lama lagi akan berhenti menjadi Presiden RI.
Pertanyaan selanjutnya, selama Bapak Jokowi menjadi Presiden RI hutang Negara kita mencapai 7000 Trilyun, siapakah yang akan menanggungnya Bapak Jokowi?? Masyarakat Indonesia lah yang akan menanggung dan membayarnya lewat pajak, sedangkan kami tidak pernah setuju dengan segala pembangunan IKN yang anda inginkan. Murni hanya ambisi dan nafsu pribadi, bukan kemauan seluruh Rakyat Indonesia.Â
Maka kesimpulan yang bisa kami lakukan sebagai Rakyat Indonesia hanyalah berdoa kepada ALLAH SWT semoga Bapak Presiden Jokowi mendapatkan petunjuk jalan yang lurus dan benar-benar mau berhenti dari kesalahan-kesalahan kebijakan yang telah Pemerintah saat ini lakukan. Hanya ALLAH SWT yang tahu kondisi Bangsa dan Negara ini. Wallahu a'lam bish-shawabi. (17/04/22).