Mohon tunggu...
Syaid Iqbal
Syaid Iqbal Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Freelancer yang sedang tekun-tekunnya belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

2050: Populasi Lansia Semakin Meningkat, Bagaimana Memecahkan Masalah Pensiun?

25 Juli 2022   09:51 Diperbarui: 25 Juli 2022   09:55 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama tiga dekade terakhir, Indonesia telah berada di tengah-tengah transformasi modern dan telah membuat langkah signifikan dalam pembangunan ekonomi dan demografis, dengan basis populasi yang besar dan harapan hidup rata-rata yang terus meningkat yang mengarah pada pertumbuhan populasi lansia.

Menurut data terbaru dari Wikipedia, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbanyak keempat di dunia, dan jumlah lansia menempati urutan kelima di dunia. 

Menurut standar internasional, bila penduduk suatu negara atau wilayah yang berusia di atas 60 tahun berjumlah 10% dari total penduduk, atau penduduk yang berusia di atas 65 tahun berjumlah 7% dari total penduduk, berarti penduduk negara atau wilayah tersebut berada di masyarakat populasi lansia.

Populasi Lansia Membawa Masalah Pensiun

Menurut Philip O'Keefe, kepala ekonom di Bank Dunia, Indonesia adalah salah satu negara dengan penuaan tercepat di Asia Timur dan Pasifik.

Populasi lansia di Indonesia diperkirakan akan meningkat sekitar 20 persen pada tahun 2024, menurut Badan Pusat Statistik. Populasi lansia diproyeksikan mencapai 74 juta pada tahun 2050, terhitung sekitar 25% dari total populasi.

Meskipun pemerintah Indonesia telah berturut-turut memperkenalkan beberapa RUU untuk melindungi kesejahteraan lansia, seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan RUU Daerah Program Kartu Lansia Jakarta (Kartu Lansia Jakarta: KLJ). Namun jumlah penerima manfaat lansia masih sangat sedikit.

Di Indonesia, hanya 2% dari populasi lansia yang saat ini mendapatkan manfaat dari program perlindungan sosial atau bantuan sosial non-kontribusi.

Sementara itu, hanya sekitar 12 persen lansia yang memiliki akses ke skema perlindungan sosial iuran atau jaminan sosial tenaga kerja, termasuk dana pensiun pegawai negeri sipil. Kelompok lain, terutama mereka yang tinggal di daerah pedesaan dan wanita yang lebih tua, menghadapi masalah pensiun yang sangat parah.

Begitu tren perkembangan tertentu dari populasi terbentuk, tren tersebut tidak dapat dibalik dalam waktu singkat, dan perubahan dalam lingkungan kebijakan hanya berdampak kecil padanya dalam jangka pendek.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun