Dengan kemajuan masyarakat kontemporer dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kehidupan masyarakat menjadi semakin baik dan lebih baik, dan pendapatan yang dapat dibelanjakan juga meningkat. Kehidupan kampus, sebagai tahap transisi antara keluarga dan kehidupan sosial, membuat mahasiswa muda menjadi kelompok besar pertama dari orang-orang dengan kebutuhan keuangan awal.
Keadaan Manajemen Keuangan Mahasiswa Saat Ini
Karena perubahan lingkungan tempat tinggal, mahasiswa berharap untuk memperoleh pendapatan lebih untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, dan umumnya memilih untuk meningkatkan struktur pendapatan mereka.Â
Selain biaya hidup yang diberikan oleh keluarga mereka dan beasiswa dari sekolah, mereka sering terlibat dalam kegiatan offline. -pekerjaan pariah waktu dan partisipasi online, aktivitas keuangan, dll.Â
Saluran investasi dan pengelolaan keuangan mahasiswa lebih terfokus pada Internet, dan kemauan mereka untuk berinvestasi dalam pengelolaan keuangan juga kuat, tetapi lebih jelas dipengaruhi oleh jurusan sekolah, kegiatan pengelolaan keuangan keluarga, dan surplus modal bulanan.Â
Menurut survei masyarakat Indonesia yang dilakukan oleh OJK pada tahun 2019, indeks literasi keuangan di Indonesia hanya 38,03% (Media Indonesia 2020).
Selain itu, mahasiswa memiliki kesadaran yang rendah tentang pencegahan dan pengendalian risiko, toleransi risiko yang lemah, dan kurangnya perencanaan dana jangka panjang.Â
Oleh karena itu, keamanan dana harus kuat, dan produk keuangan cenderung memilih produk stabil jangka pendek dengan risiko rendah.Karena keterbatasan pendapatan dan dana investasi sebagian besar mahasiswa, untuk industri keuangan tradisional, mahasiswa sebenarnya adalah pengguna sasaran utama, sehingga tidak akan ada kebijakan preferensial yang diberikan, sehingga keuntungan finansial mahasiswa umumnya rata-rata.
Mahasiswa Biasa Indonesia Bisa Menghasilkan $1 juta dalam 5 hari
Sumber pendapatan dan struktur sebagian besar mahasiswa sangat mirip, tetapi berkat perkembangan teknologi Internet, bahkan mahasiswa biasa pun dapat mencapai akumulasi kekayaan dan rentang hidup.
Ghozali Ghozalo, seorang mahasiswa biasa di Indonesia, membuat NFT dari potret dirinya setiap hari yang duduk di meja komputer dari 2017 hingga 2021, menamakannya "Ghozali Everyday" dan mengunggahnya ke platform perdagangan untuk dijual. Hanya 5 hari setelah peluncuran, ia telah menghasilkan lebih dari satu juta dolar.