Assalmu'alaikum. Wr. Wb.
Sebagai pelajar muslim, sudah seharusnya kita paham hukum yang ada di dalam Islam. Hukum yang dikenal dengan Istilah
Hukum Taklifi, yaitu hukum asal dari semua ibadah dan mu'amalah. Contohnya hukum asal puasa di bulan Ramadhan adalah wajib; tapi bagaimana dengan perempuan yang haid ?? Kalau kita sudah faham itu semua, maka kita sudah layak dikatakan sebagai muslim yang sejati. Akan tetapi, di samping kita sebagai muslim, kita juga sebagai pelajar, tepatnya pelajar muslim sejati. Oleh karena itu, hukum Islam tersebut diambil dan dijadikan teori untuk mengkategorikan pelajar, teori ini kita namai hukum taklifiyah pelajar.
Jadi pelajar pun ada yang wajib, sunnah, mubah, makruh, dan haram.
Siapakah pelajar yang wajib ?? Yaitu mereka para pelajar yang menjadi syarat terbangunnya sebuah lembaga. Bukanlah sekolah kalo di dalamnya tidak ada siswa/i, bukanlah pesantren yang di dalamnya tidak ada santri/h, dan bukanlah universitas yang di dalamnya tidah ada mahasiswa/i.
Selanjutnya, ada pelajar yang sunnah, siapakah mereka ?? Mereka adalah para pelajar yang gigih dan penuh semangat dalam peroses pembelajaran sehingga mereka berhasil mengharumkan nama lemba dan membanggakan kedua orang tua. Maka keberadaan mereka di sekoloh lebih baik daripa ketiadaannya.
Bagaimana dengan pelajar yang mubah ?? Keberadaan mereka hanyalah mengisi kertas kosong. Ada atau tidak adanya mereka tidaklah berdapak apa-apa.
Lalu siapakah pelajar yang makruh ?? Ialah mereka yang ketiadaannya di lembaga lebih baik daripada keberadaannya, lantas bagaimana dengan pelajar yang haram ? Keberadaan mereka di lembaga bagaikan racun yang masuk ke dalam tubuh, membahayakan dan mematikan. Mereka adalah para pelajar yang bekata layaknya anak jalanan, bermain layaknya hewan yang lepas dari kandang, aturan lembaga dilanggar, dan guru-guru juga dipermainkan.
Jadilah engkau pelajar yang baik niscaya engkau akan akan bahagia...
Wa alaikumussalam. Wr. Wb.
Ariyana Efendi, S.Ag
Pembina Upacara Bendera Hari Senin 19 Agustus 2024
SMP PLUS ULUMUL QUR'AN AL MUSTOFA
