Mohon tunggu...
Syahya Rembulan
Syahya Rembulan Mohon Tunggu... Jurnalis - -

Mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

ILLUMINATI ; Sosok di Balik Media Pengontrol Dunia

31 Maret 2019   18:23 Diperbarui: 31 Maret 2019   20:21 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.shutterstock.com

Sebelum baca tulisan ini sebaiknya kalian baca dulu tulisan sebelumnya ya!

Ngomongin tentang siapa orang di balik media pasti kalian gajauh jauh mikir 'ya jelas pemiliknya lah' atau mungkin kalian mikir ini politikus, atau mungkin juga kalian mikir mereka adalah orang orang pemilik modal? Kalo kalian emang mikir kaya gitu kalian harus baca ini.

Media sebagai alat pengontrol dunia, media yang dimaksud disini bukanlah sekedar media massa, media cetak, dan media online. Melainkan musik, film, bahkan seseorang pun bisa menjadi media sebagai alat pengontrol dunia.

Kalian pasti punya idola favorit yang paling kalian suka, mulai dari artis, penyanyi, tokoh politik, dll. Terkadang kecintaan kalian pada idola kalian itu bikin lupa diri. Yang awalnya hanya mengagumi bakatnya, kepribadiannya, kecerdasannya, atau mungkin gaya hidupnya. Namun kesukaan ini berubah menjadi sebuah obsesi.

Obsesi yang diciptakan oleh pemikiran kalian sendiri karena kecintaan kalian pada tokoh idola tersebut. Obsesi yang membuat kalian tergila gila ingin seperti dia, ingin menjadi dia, dan bahkan saking besarnya obsesi itu kalian rela mengikuti apa yang idola kalian lakukan. Mulai dari fashion, hoby, kesukaannya, bahkan karakternya. Lalu, dari mana obsesi tersebut datang? Dan apa hubungan ini dengan sosok dibalik media?

Sadar ga sih saat mengidolakan seseorang tentunya kalian akan mencari informasi tentangnya secara terus menerus? Dan dari mana kalian bisa dapat informasi luas tentang idola kalian? Ya tentu saja dari media. 

Media yang terus menerus mengangkat kisah idola kalian dan mengemasnya sebagai pujian tentunya akan membuat kalian berempaty. Sama halnya kalo kalian lagi suka sama seseorang, semakin banyak omongan positif tentang nya maka kesukaan kalian akan semakin besar tentunya bukan? Lalu, apakah benar tokoh - tokoh idola inilah sosok orang dibalik media yang ingin menguasai dunia?

Tentu tidak. Kenapa? Mereka hanyalah boneka yang dijadikan publik figure untuk menyebarkan tren, gaya hidup, dan modernitas untuk khalayak luas. 

Berawal dari kata popularitas, tidak sedikit org yang mendambakan 'popularitas' ingin terkenal? Bahkan sebagian orang rela melakukan hal - hal gila untuk label 'popularitas' itu. Kenapa? Apa mereka suka dikejar - kejar banyak orang saat bepergian? Atau mungkin mereka suka dikelilingi wartawan yang berusaha mengorek informasi atau masalah pribadinya? Tentu saja tidak. Yang mereka inginkan hanyalah uang dan kehormatan. Dengan popularitas seseorang bisa sangat dihormati, dan dengan itu mereka bisa mendapatkan banyak uang. Lantas, siapa sosok dibalik media pengontrol dunia? Belum terjawab?

Di sinilah peran ILLUMINATI terlihat. Illuminati di era baru ini menginginkan power untuk menguasai dunia. Illuminati yang menjadikan public figure sebagai media mereka dalam melakukan suatu perubahan atau inovasi. 

Dengan menerapkan orde baru dunia yang dimana agama bukan lagi hal yang menjadi tuntunan manusia, melainkan mereka sendiri. Sekelompok orang yang menjadikan 'artis' maupun 'public figure' sebagai media untuk menyampaikan pesan kekhalayak luas sesuai dengan apa yang mereka inginkan. 

Sekelompok orang yang berusaha merubah trend, keyakinan, maupun pemikiran manusia melalui media seperti musik, film, dan sebagainya. Dan siapa illuminati sebenarnya? Mengapa mereka ingin menguasai dunia? Silahkan tunggu tulisan aku selanjutnya :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun