Mohon tunggu...
syahwa ismaiga
syahwa ismaiga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Public Relations student

an amateur

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Eksplorasi Keindahan Alam, Kisah Pendakian Gunung Rinjani Sang Raksasa yang Menawan

21 April 2024   01:43 Diperbarui: 22 April 2024   16:00 659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mendaki gunung bagi sebagian orang merupakan kegiatan yang menantang dan memacu adrenalin. 

Mendaki gunung memiliki banyak makna dan filosofi yang bisa dirasakan oleh seseorang yang pernah mendaki, banyak yang menganggap itu adalah sebuah perjalanan intropeksi diri ditengah alam yang tenang dan jauh dari keramaian. 

Gunung Rinjani, sang raksasa Lombok, selalu memikat para penjelajah dengan pesonanya yang luar biasa.

Di Balik Puncak Rinjani: Kisah Perjalanan Seorang Mahasiswa Pecinta Alam

Bagi Muhammad Alawi Afrian, Mendaki gunung merupakan hobinya sejak kecil. Ketertarikannya dengan gunung serta kecintaannya terhadap alam terbuka membuatnya mengenal dunia pendakian gunung yang digelutinya selama 8 tahun. 

Pengalamannya mendaki Rinjani pada desember tahun 2023 menjadi sebuah petualangan yang tak terlupakan, penuh dengan keindahan, dan momen-momen mengharukan.

Afrian atau hangat disapa Rian bukanlah pendaki biasa. Ia adalah seorang mahasiswa yang memiliki passion yang besar terhadap alam. Kecintaannya terhadap alam membawanya ke berbagai penjuru nusantara untuk menjelajahi keindahan alam yang luar biasa. 

Bagi Rian, mendaki gunung bukan hanya tentang mencapai puncak, tetapi juga tentang belajar tentang alam, diri sendiri, dan orang lain. 

Banyak pendakian yang telah ia taklukan dan akhirnya di penghujung tahun yang cerah kemarin, kesempatan itu datang untuk menjemput puncak Rinjani.

Rinjani Meriri : Aksi Peduli Menjaga Keindahan Rinjani

Gunung Rinjani, Raksasa yang menawan, begitu julukannya. Gunung setinggi 3.726 mdpl yang terletak di utara pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat yang juga merupakan gunung berapi kedua tertinggi di Indonesia. 

Pengalaman yang paling berkesan untuk Rian mengikuti kegiatan "RINJANI MERIRI" yang merupakan kegiatan clean up bersama yang dilakukan akhir tahun sebelum penutupan destinasi wisata pendakian Taman Nasional Gunung Rinjani.

Perjalanan dimulai dengan keceriaan. Berangkat bersama 80 orang para pencari mimpi dan tujuan yang sama, udara dingin Sembalun menyambut mereka dengan ramah. 

Sebelum mendaki Rinjani, Rian telah melakukan berbagai persiapan matang. Persiapan mendaki pun dilakukan dengan detail, memastikan semua perlengkapan telah siap tertata rapi.

Sumber : Dokumentasi TNGR
Sumber : Dokumentasi TNGR

Tantangan dan Keindahan Jalur Pendakian

Perjalanan menuju Rinjani bukanlah hal yang mudah. Jalur trekking yang menanjak, medan berpasir yang terkadang menyulitkan pijakan, dan cuaca yang bisa berubah drastis menjadi tantangan tersendiri. 

Namun, di sepanjang jalan, panorama alam yang disuguhkan sungguh luar biasa. Hamparan savana yang luas, hutan lebat yang menyejukkan, hingga puncak-puncak gunung lain yang seolah berjajar memberi semangat, membuat penat seolah terabaikan.

Sumber : Dokumentasi TNGR
Sumber : Dokumentasi TNGR

Dan sampailah mereka di Pelataran Sembalun, pos perhentian sebelum melanjutkan perjalanan menuju puncak. 

Di sini, dinginnya udara semakin menusuk, namun perasaan takjub tak bisa disembunyikan. Hamparan padang savana yang luas, dengan Gunung Barujari berdiri gagah di tengahnya, menciptakan pemandangan yang seolah tak ada di dunia ini. Rian dan rombongan memulai aksinya membersihkan jalur pendakian Sembalun sampai pelawangan Sembalun.

Momen Tak Terlupakan di Danau Segara Anak

Petang menjelang malam di danau yang sangat cantik bak surganya para pendaki yaitu Danau Segara Anak menjadi momen yang tak terlupakan. 

Ada yang bermain air, memancing ikan atau berbaring di dalam tenda, ditemani secangkir kopi hangat dan gemerlap bintang di langit, membuat obrolan ringan bersama para pendaki lain yang rela bermalam disana terasa semakin hangat. Tak heran banyak pendaki yang rela bermalam disana dengan pemandangan yang disuguhkan.

Sumber : Dokumentasi TNGR
Sumber : Dokumentasi TNGR
Menjelang fajar, perjalanan menuju puncak dimulai kembali. Jalur yang semakin terjal dan udara yang semakin tipis menuntut perjuangan ekstra. Namun, semangat untuk mencapai tujuan terus membara. 

Dan tibalah saat yang dinanti. Sampailah Rian di puncak Gunung Rinjani. Pemandangan yang tersaji dari puncak tak bisa dilukiskan dengan kata-kata. 

Hamparan kawah vulkanik yang luas, dengan Danau Segara Anak yang berkilauan di tengahnya, gugusan gunung-gunung lain terlihat mengelilingi, seolah lukisan raksasa yang sempurna.

Sumber : Dokumentasi TNGR
Sumber : Dokumentasi TNGR

Mendaki Rinjani: Mimpi yang Wajib Diwujudkan

"Mencapai puncak Rinjani tak hanya menguji kekuatan fisik, tapi juga mental. Namun, semua itu terbayar lunas dengan pengalaman yang tak ternilai harganya, semuanya menjadi tidak sia-sia" ujar Rian. 

Rasa lelah, pegal, dan dingin tergantikan oleh perasaan bangga dan takjub. Rinjani, sang raksasa yang menawan, telah ditaklukkan. 

Menurutnya, "Rinjani itu memiliki jalur yang sangat sulit dan panjang, akan tetapi semua akan terbayarkan dengan seluruh pemandangannya".

Sumber : Dokumentasi Pribadi Afrian
Sumber : Dokumentasi Pribadi Afrian

Turun dari puncak meninggalkan perasaan haru yang mendalam untuknya. Ada kepuasan yang tak terhingga, namun juga sedikit rasa kehilangan. 

Rinjani mengajarkan banyak hal. Bukan hanya tentang keindahan alam, tapi juga tentang kekuatan diri sendiri. Ia berdiri sebagai penanda bahwa perjuangan dan tekad yang kuat mampu membawa kita menuju pencapaian yang luar biasa. 

Dan bagi para pencari jejak, Rinjani adalah mimpi yang wajib diwujudkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun