Petang menjelang malam di danau yang sangat cantik bak surganya para pendaki yaitu Danau Segara Anak menjadi momen yang tak terlupakan.Â
Ada yang bermain air, memancing ikan atau berbaring di dalam tenda, ditemani secangkir kopi hangat dan gemerlap bintang di langit, membuat obrolan ringan bersama para pendaki lain yang rela bermalam disana terasa semakin hangat. Tak heran banyak pendaki yang rela bermalam disana dengan pemandangan yang disuguhkan.
Menjelang fajar, perjalanan menuju puncak dimulai kembali. Jalur yang semakin terjal dan udara yang semakin tipis menuntut perjuangan ekstra. Namun, semangat untuk mencapai tujuan terus membara.Â
Dan tibalah saat yang dinanti. Sampailah Rian di puncak Gunung Rinjani. Pemandangan yang tersaji dari puncak tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.Â
Hamparan kawah vulkanik yang luas, dengan Danau Segara Anak yang berkilauan di tengahnya, gugusan gunung-gunung lain terlihat mengelilingi, seolah lukisan raksasa yang sempurna.
Mendaki Rinjani: Mimpi yang Wajib Diwujudkan
"Mencapai puncak Rinjani tak hanya menguji kekuatan fisik, tapi juga mental. Namun, semua itu terbayar lunas dengan pengalaman yang tak ternilai harganya, semuanya menjadi tidak sia-sia" ujar Rian.Â
Rasa lelah, pegal, dan dingin tergantikan oleh perasaan bangga dan takjub. Rinjani, sang raksasa yang menawan, telah ditaklukkan.Â
Menurutnya, "Rinjani itu memiliki jalur yang sangat sulit dan panjang, akan tetapi semua akan terbayarkan dengan seluruh pemandangannya".