Tambakaji, Semarang (23/07) - Penerjunan KKN Tim II Universitas Diponegoro periode 2021/2022 secara resmi telah dilaksanakan pada hari Senin, 4 Juli 2022 oleh Rektor UNDIP, Prof. Dr. Yos Johan Utama, S.H., M. Hum. Kegiatan KKN pada tahun ini mengusung tema "Peduli, Partisipasi, Pahami, Stunting dan Narkoba berbasis SDG's" yang berlangsung mulai dari tanggal 5 Juli 2022 hingga 18 Agustus 2022.
Mahasiswi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro melakukan Edukasi kepada ibu-ibu PKK RT 05 RW X1 Kelurahan Tambakaji mengenai kandungan gizi pada ikan serta bagaimana cara membedakan ikan segar dan tidak segar dengan uji organoleptik. Hal ini dilakukan sesuai dengan Sustainable Development Goals (SDG's) NO 12 mengenai Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab.
Ikan memiliki kandungan gizi yang beragam dan bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Gizi yang terkandung dalam ikan seharusnya dapat dimanfaatkan secara maksimal agar tubuh dapat menyerap gizinya secara maksimal. Kebutuhan Omega-3 khususnya EPA dan DHA harus dipenuhi. Selain itu kandungan gizi yang terdapat pada ikan yaitu seperti Protein, Karotenoid, Mineral, dan Vitamin.
Kegiatan edukasi dilaksanakan pada hari Sabtu (23/07/2022) mengenai kandungan gizi pada ikan serta uji organoleptik cara membedakan ikan segar dan ikan tidak segar. Kegiatan tersebut dilakukan agar masyarakat Tambakaji memperoleh gizi yang maksimal dari mengonsumsi ikan yang masih segar sehingga manfaatnya dapat dirasakan dan dapat menghasilkan anak-anak yang cerdas dan sehat di Tambakaji. Kegiatan diawali dengan arisan rutin oleh Ibu-ibu PKK selama kurang lebih satu setengah jam. Kemudia setelah arisan selesai dimulai penjelasan mengenai kandungan gizi pada ikan serta manfaatnya, kemudian penjelasan mengenai ikan apa saja yang baik dikonsumsi oleh ibu hamil dan anak-anak, seperti ikan salmon dan tuna merupakan ikan yang kandungan proteinnya paling banyak, ikan patin, ikan kembung, ikan cakalang, dan masih banyak lainnya.
Kegiatan dilanjutkan dengan penjelasan terkait uji organoleptik cara membedakan ikan segar dan ikan tidak segar, dan kegiatan ditutup dengan pembagian produk olahan ikan kepada Ibu-ibu PKK berupa bakso dan otak otak ikan. Mengonsumsi Ikan dapat mencegah penyakit jantung, menjaga fungsi dan kesehatan otak, mendukung kesehatan tulang, mencegah kerusakan tiroid, dan menjaga kesehatan mata. Â Namun, apabila Ikan yang dikonsumsi sudah tidak segar, maka kandungan gizi tersebut tidak dapat diserap oleh tubuh dan bahkan dapat menimbulkan racun dan malah berbahaya bagi tubuh. Oleh karenanya diperlukan kemampuan untuk membedakan ikan yang segar dan tidak segar. Uji Organoleptik atau biasa disebut uji indera atau uji sensori merupakan cara pengujian dengan menggunakan indera manusia sebagai alat utama untuk pengukuran daya penerimaan terhadap produk. Pengujian organoleptik mempunyai peranan penting dalam penerapan mutu. Pengujian organoleptik dapat memberikan indikasi kebusukan, kemunduran mutu dan kerusakan lainnya dari produk.
Setelah kegiatan ini berlangsung, harapnnya agar ibu-ibu yang telah mendapatkan edukasi menganai kandungan gizi dan cara memilih ikan segar dan ikan tidak segar dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga konsumsi ikan oleh masyarakat Tambakaji dapat diserap gizinya secara maksimal.
Penulis: Syahwa Husnul Afifah
DPL: Dr. Ir. Suzanna Ratih Sari, MM, MA
Lokasi KKN: Kelurahan Tambakaji, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang
KKN TIM 2 2021/2022 Universitas Diponegoro
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H