Boyolali 18 Juni 2023- Telah dilaksanakan penugasan Program Kampus Mengajar 5 sebagai bagian dari praktek Kuliah Kerja Nyata (KKN) di SDN Catur, Sambi, Boyolali, Jawa Tengah. Kegiatan tersebut diikuti oleh 4 mahasiswa yang berasal dari UNS, UNNES, STMIK Â Sinar Nusantara, dan ITB AAS serta bapak ibu guru dan 29 peserta didik
KKN dan Kampus Mengajar keduanya berfokus pada bidang pendidikan di daerah yang membutuhkan. Kedua program ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa dan dosen untuk mengembangkan kompetensi sosial, kemampuan mengajar, kepemimpinan, dan keterampilan lainnya.Â
Kampus Mengajar merupakan salah satu bagian dari program Kampus Merdeka yang melibatkan mahasiswa di setiap Universitas dari berbagai latar belakang jurusan untuk membantu proses belajar mengajar di sekolah, khususnya pada jenjang SD dan memberikan kesempatan kepada para mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan. Sekolah yang masuk ke dalam daftar program ini merupakan sekolah yang berada di wilayah 3T atau sekolah dengan akreditasi C.Â
Program Kampus Mengajar maupun KKN memiliki tujuan yang sejalan yaitu meningkatkan kualitas pendidikan, memberikan kontribusi positif kepada masyarakat, dan mengembangkan mahasiswa sebagai agen perubahan sosial.Â
Keduanya memiliki relevansi yang kuat dalam konteks pengabdian masyarakat dan pendidikan di Indonesia. Nah, dibawah ini ada beberapa program yang telah berhasil kami laksanakan di SDN Catur.
Yuk simak keseruannya!
1. Mengajar di Kelas
Kegiatan ini kadang kami lakukan secara individu, kadang juga berkelompok. Dalam kegiatan mengajar ini kami melakukan banyak variasi. Beberapa variasi mengajar yang kami lakukan antara lain variasi model pembelajaran, variasi metode pembelajaran, dan variasi media pembelajaran.Â
Setiap minggu saya mendapatkan jadwal mengajar mata pelajaran IPA di kelas 5, yaitu di hari Senin dan Rabu. Ada beberapa variasi pembelajaran yang saya lakukan selama saya mengajar di kelas 5 tersebut.Â
Contohnya saat saya ditugaskan untuk mengajar di kelas 5 materi siklus hujan saya menggunakan model pembelajaran Project based learning, dengan metode ceramah, diskusi, dan proyek.Â
Pada rangkaian pembelajaran tersebut peserta didik dibuat berkelompok. Tiap kelompok harus menentukan bahan dan urutan bahan yang selanjutnya akan dibuat menjadi alat filtrasi yang akan dipakai untuk memfiltrasi air kotor. Pada pembelajaran tersebut saya juga memakai media video untuk membangun motivasi dan apersepsi.