"Tsk kau ini! Rasakan ini!" Si wanita yang kesal memukul Maheswara namun dengan mudah dapat ditahan oleh Maheswara.Â
"Aduh aduh ampun Nyai ampun." Mohon Maheswara.
"Heh rasakan kekuatan dari seorang Ratu Siluman! Akulah Kanjeng Ratu Dyah Asih Malapetaka! Ratu Siluman Agrasura! Muahahaha!" Ungkap si wanita yang ternyata adalah Kanjeng Ratu Dyah Asih Malapetaka, Ratu Siluman Agrasura.Â
"Tunggu sebentar? Ratu Siluman? Artinya selama ini Suratreta itu seorang wanita?" Tanya Maheswara bingung.
"Manusia bodoh. Aku adalah Ratu Siluman, Kanjeng Ratu Dyah Asih Malapetaka, istri dari Raja Siluman Suratreta. Akulah yang paling berkuasa di hutan ini."Â
"Lalu sekarang Raja Siluman Suratreta kemana?" Tanya Maheswara masih bingung.
"Heh itu tidak penting, sekarang yang terpenting adalah hukuman untuk mu karena telah sembarangan menyentuh ku. Terima ini-" Lagi lagi kalimat Dyah Asih terpotong oleh suara langkah kaki yang ramai menuju tempat mereka.Â
"Sial sepertinya sudah tidak bisa kabur lagi. Maafkan aku Kanjeng Ratu apalah itu aku lupa, sepertinya hukuman ku bisa menunggu." Ucap Maheswara sambil menyiapkan kuda-kuda nya.
"Hmph manusia bodoh sok jago, mana mungkin kau bisa melawan pasukan siluman seorang diri." Ujar Dyah Asih tak peduli.
"Ya kalau begitu bantu aku." Jawab Maheswara. "Boleh saja asal kau mau bersujud memohon maaf di kaki ku." Balas Dyah Asih angkuh.Â