"A-Arya, apa gadis itu baik baik saja?" Ucap Soca sambil menahan sakit. "Iya dia baik baik saja, justru kau yang tidak baik baik saja." Balas Arya cemas. Soca mengalihkan pandangannya ke arah Grise yang masih terikat dikursi, "Arya, setidaknya lepaskanlah ikatan pada gadis itu."
"Eh??" Arya kaget karena tidak memperhatikan Grise yang sedari tadi terikat di kursi. Setelah Arya mengobati luka Soca, ia langsung membuka ikatan pada Grise, "Maaf maaf tadi aku tidak memperhatikanmu, aku terlalu khawatir tadi. Maaf ya hehe." Ucap Arya sembari menahan malunya. "Hmm, tidak apa apa Tuan Arya."
"Soca sini kau biar aku bantu kau berjalan."
"Tidak usah, sejak kapan kau jadi peduli begitu kepada ku? Lebih baik kau tuntun gadis itu, apa kau tidak lihat perban itu masih menutupi matanya. Tak usah khawatir, luka seperti ini tidak akan membunuhku." Ucap Soca sembari berjalan meninggalkan dua orang dibelakangnya.
"Baiklah Nona Grise, izinkan aku membantu mu." Ucap Arya dengan nada seromantis mungkin. Grise yang mendengar itu berusaha menolak dengan sesopan mungkin, namun ketika ia baru ingin menolak bantuan itu, Arya sudah menggendongnya dengan gaya bridal style. "Ehm, Tuan Arya tidak perlu repot repot." Ucap Grise malu malu.
"Sudahlah kau hanya cukup diam dan menikmati, Nona." Ucap Arya sembari berjalan menuju rumah sakit terbengkalai itu.
Bersambung...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H