Pada kondisi tanah gambut kering mengakibatkan tanah gambut sangat mudah terbakar baik di atas permukaan maupun di dalam tanah. Sehingga dalam pengelolaannya pentingnya menjaga kelembaban dan menanam tanaman penutup tanah untuk menjaga kelembaban tanah gambut agar kandungan CO2 didalam tanah gambut tidak mudah terlepas dan tanah menjadi kering dan mudah terbakar.
Sebelum melakukan pembudidayaan tanaman di lahan gambut bainya mengatur tata air di lahan gambut diantara lain harus mampu menekan terjadinya penurunan fungsi lingkungan dari lahan gambut akibat dilakukannya proses drainase/ penurunan muka air tanah, namun tetap bisa memenuhi syarat tumbuh tanaman yang dibudidayakan.Â
Oleh karena itu, tinggi muka air tanah harus diatur sampai batas minimal dimana tanaman masih mampu tumbuh dengan baik. Artinya tinggi muka air tanah harus diatur supaya tidak terlalu dangkal dan tidak terlalu dalam.Â
Hal ini dapat dilakukan jika tersedia fasilitas pengendali berupa pintu air di setiap saluran, terutama jika pengembangan lahan gambut dilakukan dalam skala luas. Untuk pengelolaan air pada lahan gambut berdasarkan umur tanamannya dapat dibagi dua yaitu:
1. Pengelolaan Air pada Lahan Gambut Berbasis Tanaman Semusim
2. Pengelolaan Air pada Lahan Gambut Berbasis Tanaman Tahunan
Pengelolaan air pada tanaman tahunan biasanya menggunakan sistem satu arah atau bias menggunakan sistem yang sama dengan tanaman semusim (sistem tebat). Untuk kecepatan aliran air biasanya dijaga tidak terlalu cepat, untuk menghindari terjadinya penurunan permukaan tanah/subsiden.Â
Pada tanaman tahunan kedalaman saluran drainase biasanya tidak terlalu dalam, pada tanaman kelapa sawit rata-rata kedalaman drainase berkisar 50-70 cm, untuk taaman karet berkisar 20-40 cm, sedangkan tanaman sagu dan nipah menggunakan sirkulasi air yang sama seperti tanaman padi.Â
Selain itu pada saat musim kemarau sangat penting untuk menjaga kedalam air tanah 0-10 cm dibawah permukaan tanah untuk menghindari kebarakan lahan pada tanaman budidaya tahunan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H