Jarak sudah tak lagi berpihak
Kita bertemu adalah yang tak ingin dilihat
Â
Aku tak akan menyerah walau gerah berubah darah
Bagiku jarak adalah ilusi pembual
Tak ada jarak bagi hati yang bertali kasih
Â
Tak perlu gelisah
Kau abadi dalam diri
Â
Diwarung
Dalam secangkir kopi tak henti-hentinya kau kucari
Diantara pahit dan pekat manismu tersembunyiÂ
Â
Dalam malam tak henti-hentinya kau ku singkap
Dalam gelap dan gulita cahayamu menginap
Â
Dalam udara tak henti-hentinya kau ku rasa
Dalam sejuk dan segar aromamu selalu ada
Â
Tak perlu resah
Kau abadi dalam diri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H