Mohon tunggu...
Syahrul Ahmad Gunawan
Syahrul Ahmad Gunawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pendidikan Indonesia

Motto saya setapak demi setapak namun berjejak. Berarti melangkahlah perlahan namun pasti dibanding tidak melangkah sama sekali. Begitupun dalam menulis apabila tidak ada gerakan untuk bertindak maka tidak akan tercipta tulisan yang indah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meninjau Kembali Sistem Ekonomi Kapitalis

4 Juni 2023   00:55 Diperbarui: 4 Juni 2023   01:17 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak dari kita mungkin sering mendengar mengenai sistem ekonomi kapitalis di percakapan sehari hari. Namun, apa itu sistem ekonomi kapitalis sendiri? Buku "The Wealth of Nation" karangan Adam Smith sudah cukup untuk menjelaskan sistem ekonomi kapitalis, secara singkat sistem ekonomi kapitalis adalah sistem ekonomi di mana tidak adanya intervensi pemerintah dalam kegiatan ekonomi. Dengan tidak adanya intervensi pemerintah dalam kegiatan ekonomi maka sistem pasar bebas akan tercipta. Sistem pasar bebas ini membuat harga barang di pasar berubah sesuai dengan aktivitas jual beli di pasar (invisible hand) dan pihak individu maupun swasta akan dapat dengan bebas memiliki alat produksi secara pribadi.

Sisi Positif Sistem Ekonomi Kapitalis

Sistem ekonomi kapitalis ini tentunya memiliki berbagai macam sisi positif. Salah satunya adalah percepatan pertumbuhan ekonomi yang terjadi karena motivasi yang timbul di dalam masyarakat untuk terus berinovasi dan mengembangkan bisnis mereka. Percepatan ekonomi tersebut bisa terjadi di dalam sistem ekonomi kapitalis, tapi tidak bisa terjadi  di dalam sistem ekonomi sosialis. Di dalam sistem ekonomi sosialis, segala kegiatan ekonomi dan alat produksi dipegang penuh oleh pemerintah. Hal yang ingin dicapai oleh sistem ekonomi sosialis adalah kesetaraan dan hilangnya kasta sosial di dalam masyarakat, sehingga semua orang akan memiliki kondisi ekonomi yang sama. Hal tersebut mungkin sekilas terdengar sangatlah bagus, namun jika kita pikirkan kembali, hal tersebut malah merusak motivasi orang orang untuk berinovasi, berusaha, dan mengembangkan bisnis mereka karena mau seberapa besarpun usaha mereka, pada akhirnya kondisi ekonomi mereka akan sama dan sudah diatur pemerintah. Hal tersebut menyebabkan turunya percepatan pertumbuhan ekonomi dalam suatu negara dikarenakan tidak adanya orang yang mau berusaha dan berbisnis. Dengan begitu maka bisa dikatakan bahwa sistem ekonomi kapitalis memiliki dampak positif dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara.

Kritik Sistem Ekonomi Kapitalis

Namun sistem ekonomi kapitalis tidak sepenuhnya baik. Dalam rangka upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan cepat, maka ada banyak hal yang harus dikorbankan ketika suatu negara menjalankan sistem ekonomi kapitalis. Kesenjangan ekonomi yang sangat besar dan eksploitasi tenaga kerja adalah hal yang akan terjadi ketika sistem ekonomi kapitalis dijalankan. Ketika alat produksi dimiliki oleh individu maka dia memiliki kekuasaan dalam menguasai bisnis dalam industri tersebut, hal tersebut tentunya akan menciptakan iklim bisnis monopoli dan tidak sehat. Ketika iklim bisnis monopoli sudah tercipta maka akan sangat sulit bagi pesaing untuk masuk ke dalam industri bisnis tersebut. Ketika semua alat produksi dan distribusi sudah dimiliki oleh satu individu dan ketika ada orang lain yang ingin membuka bisnis di industri yang sama, bayangkan  saja betapa sulitnya orang tersebut dalam mencari stok alat produksi dan distribusi dikarenakan alat produksi dan distribusi tersebut sudah dimiliki oleh 1 individu dan tentunya individu tersebut tidak ingin menjual ataupun menyewakan alat produksi dan distribusi mereka karena takut adanya persaingan bisnis. Ekosistem bisnis monopoli bukanlah ekosistem bisnis yang baik karena dengan adanya ekosistem bisnis seperti ini maka kesenjangan ekonomi akan semakin besar dan hanya dimiliki oleh 1 individu saja. Selain itu, tanpa adanya persaingan dalam bisnis maka bisnis akan cenderung tidak berinovasi dikarenakan tidak adanya urgensi dan ancaman kehilangan profitabilitas yang diakibatkan karena pesaing.

Selain terciptanya ekosistem bisnis monopoli yang tidak sehat, sistem ekonomi kapitalis juga berpotensi menurunkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan, khususnya kaum buruh. Bayangkan saja dunia di mana nilai dari jasa kaum buruh dan pekerja selalu berubah sesuai hukum pasar bebas dan invisible hand, ketika lebih banyak manusia yang lahir maka supply dari buruh dan pekerja akan semakin banyak dan jika kita mengacu pada sistem ekonomi kapitalis yang menganut sistem pasar bebas maka harga atau upah dari jasa kaum buruh dan pekerja ini akan semakin kecil setiap waktunya. Teori supply and demand seperti ini mungkin akan terlihat biasa saja untuk komoditas, namun kita tidak bisa menyamakan hal tersebut dengan jasa tenaga kerja dan buruh. Dalam sisi kemanusiaan maka buruh seharusnya mendapatkan upah yang dapat memenuhi kebutuhan mereka tanpa melihat kondisi pasar dan banyaknya supply dari buruh, hal tersebut harus terjadi agar buruh dapat tetap bertahan hidup dan mendapatkan hidup yang lebih sejahtera, di sisi lain hal tersebut juga penting dalam memutar roda ekonomi karena ketika buruh mendapatkan upah maka sangat besar kemungkinan bagi mereka untuk melakukan belanja untuk memenuhi kebutuhan, sebaliknya ketika orang kaya yang sudah memenuhi kebutuhan mereka, kecenderungan mereka dalam belanja akan semakin kecil dan mereka akan lebih memilih menimbun atau menginvestasikan uang mereka yang mana jika hal tersebut terjadi secara berlebihan di dalam suatu negara. Hal itu akan menimbulkan turunya ekonomi suatu negara. Ketika buruh dan tenaga kerja mendapatkan upah mereka, mereka akan mendapatkan uang untuk menghidupi keluarga mereka dan mereka juga akan melakukan konsumsi yang pada akhirnya juga akan meningkatkan ekonomi suatu negara. Upah buruh dan tenaga kerja adalah salah satu hal yang dilakukan untuk menyamaratakan ekonomi masyarakat, ketika buruh  dan tenaga kerja mendapatkan upah mereka maka orang dengan rezeki berlebih akan mengurangi sebagian harta mereka untuk diberikan kepada orang yang memiliki rezeki di bawah mereka. Aktivitas transfer rezeki ini sangatlah penting karena setiap orang memiliki titik konsumsi dan belanja maksimal, ketika titik konsumsi dan belanja tersebut sudah maksimal maka kemungkinan besar mereka tidak akan membelanjakan uang mereka dan malah menimbun serta menginvestasikan uang mereka. Bayangkan ketika orang orang kaya pemilik alat produksi dengan seenaknya memberikan gaji kepada buruh dan tenaga kerja mereka seminimal mungkin dalam rangka untuk menghemat pengeluaran dan bisa menimbun uang sebanyak mungkin. Buruh dan tenaga kerja yang memiliki banyak kebutuhan dan keinginan pastinya memiliki potensi yang lebih besar dalam membelanjakan uang mereka daripada orang yang sudah kaya dan sudah terpenuhi kebutuhanya dan aktivitas belanja buruh dan tenaga kerja tersebut sangatlah penting dalam memutar roda ekonomi. Minimnya upah yang didapatkan buruh dan tenaga kerja ini tentunya akan menyebabkan ekonomi di suatu negara semakin sulit untuk berkembang karena minimnya peredaran uang yang akan digunakan masyarakat untuk konsumsi.

Secara singkat, sistem ekonomi kapitalis memang memiliki keunggulan yang besar dalam upaya meningkatkan motivasi masyarakat dalam berinovasi, berusaha, dan berbisnis. Namun, di sisi lain sistem ekonomi kapitalis juga memiliki berbagai sisi negatif dalam pembentukan kesenjangan sosial dan ekonomi dalam masyarakat, persaingan bisnis yang tidak sehat, serta adanya potensi eksploitasi buruh yang tidak manusiawi. Sistem ekonomi kapitalis yang ekstrem dan tidak mengizinkan pemerintah melakukan intervensi dalam kegiatan ekonomi sama sekali bukanlah hal yang bijak untuk dilakukan karena walaupun tujuan awal dari sistem ekonomi kapitalis adalah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara dan membawa kesejahteraan pada masyarakat negara tersebut. Namun, pada akhirnya kalau hal tersebut tidak diregulasi sedikitpun maka akan ada potensi tidak meratanya kesejahteraan yang dialami oleh masyarakat dan minimnya konsumsi masyarakat dikarenakan sedikitnya uang yang beredar karena kebanyakan uang hanya akan ditimbun, disimpan, dan diinvestasikan saja oleh orang orang kaya tanpa memperhatikan orang orang di bawah mereka.

Alternatif Sistem Ekonomi Kapitalis

Sistem ekonomi kapitalis sendiri sebenarnya adalah sistem yang memang memiliki potensi untuk meningkatkan ekonomi suatu negara, namun hal tersebut hanya bisa dicapai ketika pelaku- pelaku ekonomi dalam sistem ekonomi kapitalis memilki serta memegang teguh nilai moral dan nilai norma kemanusiaan yang tinggi, sehingga mereka masih memiliki rasa iba terhadap kaum- kaum dengan rezeki di bawah mereka. Namun, pada kenyataanya sangatlah sedikit pembisnis dan konglomerat yang memiliki nilai moral serta nilai kemanusiaan dan peduli terhadap kaum-kaum di bawah mereka. Mereka hanya fokus untuk mengikuti permainan pasar bebas dan berusaha mengurangi pengeluaran bisnis dengan memberikan upah kepada buruh dan kaum pekerja seminimal mungkin agar mereka bisa mendapatkan keuntungan dan profit sebesar besarnya, sehingga mereka bisa menginvestasikan uang dan kekayaan mereka agar lebih banyak dan bisa ditimbun. Pada dasarnya manusia memang makhluk yang tidak bisa puas, sehingga kita tidak bisa berharap bahwa para kaum pelaku ekonomi tersebut memiliki nilai moral dan nilai kemanusiaan yang tinggi sehingga bisa berempati terhadap kaum kaum di bawah mereka. Apalagi bagi manusia yang sudah memiliki kekuasaan, kekuatan, dan ekonomi yang kuat. Karenanya, untuk dapat tetap mendapatkan benefit dari sistem ekonomi kapitalis berupa masyarakat yang semangat untuk berinovasi, berusaha, dan mengembangkan bisnis dalam rangka meningkatkan ekonomi negara dan dalam waktu yang sama juga mencegah dan mengurangi eksploitasi buruh, penimbunan harta, dan ekosistem bisnis yang tidak sehat kita haruslah menerapkan sistem ekonomi campuran yang mana di dalam sistem ekonomi ini masyarakat dapat tepat berbisnis dan mendapatkan benefit dan kesejahteraan berdasarkan usaha dan inovasi mereka. Namun, ada beberapa intervensi pemerintah dalam aktivitas ekonomi untuk memastikan tidak adanya ekploitasi buruh,  penimbunan harta, dan terciptanya ekosistem bisnis yang tidak sehat.

Sistem ekonomi campuran adalah kombinasi dari sistem ekonomi kapitalis dan sosialis yang dirancang sedemikian rupa menyesuaikan kondisi ekonomi suatu negara agar aktivitas ekonomi yang berjalan di dalam negara tersebut bisa berjalan dengan baik dan kesejahteraan di negara tersebut bisa terwujudkan secara maksimal dan merata. Di dalam sistem ekonomi campuran ini ada beberapa aktivitas ekonomi yang dibebaskan dan ada beberapa aktivitas ekonomi yang diregulasi serta diawasi oleh negara. Sistem ekonomi campuran ini sendiri sudah banyak dipakai di berbagai negara di dunia dalam kegiatan dan aktivitas ekonomi mereka. Hampir tidak ada negara yang menganut sistem ekonomi kapitalis murni ataupun sistem ekonomi sosialis murni, kebanyakan negara menyatukan kedua sistem ekonomi tersebut dan menyesuaikan dengan kondisi negara mereka.

Indonesia sendiri menjalankan sistem ekonomi pancasila yang mana sistem ekonomi ini adalah paduan dari berbagai sistem ekonomi mulai dari kapitalis, sosialis, dan lain sebagainya yang kemudian dirancang dan disesuaikan agar dapat sesuai dengan pancasila dan konstitusi yang dimiliki oleh Indonesia. Di dalam sistem ekonomi Indonesia ini ada beberapa aktivitas ekonomi yang dibebaskan dan ada pula aktivitas ekonomi yang diregulasi serta diawasi oleh pemerintah.

Undang-undang dan peraturan yang ditetapkan di Indonesia sendiri banyak yang mengatur kegiatan dan aktivitas ekonomi, salah satu contohnya adalah undang-undang ketenaga kerjaan, undang-undang perseteroan terbatas, dan undang-undang persaingan usaha. Semua undang-undang tersebut diciptakan dan ditetapkan untuk memastikan bahwa aktivitas ekonomi berjalan dengan terkendali dan menghindari adanya eksploitasi buruh serta kesenjangan.

Jadi di Indonesia orang orang masih bisa memiliki semangat dan motivasi untuk berusaha, berinovasi, dan mengembangkan bisnis karena mereka memiliki hak untuk mendapatkan kekayaan. Namun, aktivitas bisnis tersebut juga akan diregulasi serta diawasi oleh pemerintah agar kegiatan dan aktivitas bisnis yang dijalankan masih bisa berjalan dengan manusiawi serta tidak akan menciptakan ekosistem persaingan bisnis yang tidak sehat. Intervensi pemerintah ini sangatlah penting untuk menjaga nilai moral dan norma dari pelaku bisnis karena jika aktivitas ekonomi dan bisnis terlalu dibebaskan maka tidak ada yang bisa menjamin bahwa pelaku ekonomi akan memiliki dan menjalankan nilai moral dan nilai norma yang baik. Produk hukum ini dibuat untuk memastikan kesejahteraan yang merata bagi masyarakat dan sebagai upaya pencegahan perilaku penyimpang dan tidak normatif yang dilakukan oleh pelaku ekonomi dan dipercaya akan membawa efek buruk terhadap ekonomi dan kesejahteraan dalam jangka waktu yang panjang.

Pertimbangan Menggunakan Sistem Ekonomi Islam

Sistem ekonomi islam adalah sistem ekonomi yang berlandaskan syariah-syariah dan norma-norma yang tercantum dalam ajaran agama islam dan kitab suci Al-Quran. Menurut umat muslim ini adalah sistem ekonomi terbaik dan bila ada suatu negara yang menjalankan sistem ekonomi islam ini secara menyeluruh maka dipercaya bahwa hal tersebut akan mendatangkan kesejahteraan yang merata bagi masyarakatnya. Sistem ekonomi ini memotivasi orang untuk berusaha dan berinovasi dalam pekerjaan dan bisnis mereka karena menurut beberapa umat muslim, menjadi kaya tidak hanya akan mendatangkan kesejahteraan namun juga akan mempermudah mereka dalam beribadah lebih banyak lagi. Umat muslim memiliki motivasi untuk bekerja keras dalam mensejahterakan diri dan dalam waktu yang sama mereka juga memegang teguh nilai moral dan norma yang baik bagi kemanusiaan. Umat muslim percaya bahwa harta yang mereka miliki sebagianya adalah titipan untuk mereka yang tidak beruntung.

Indonesia sendiri belum bisa secara penuh mengadopsi sistem ekonomi islam dikarenakan Indonesia  adalah negara yang heterogen dengan berbagai macam suku, kepercayaan, dan ras. Hal tersebut membuat Indonesia cukup sulit untuk menerapkan sistem ekonomi islam karena harus adanya toleransi kepada agama lain yang kemungkinan memiliki kepercayaan yang cukup berbeda dengan agama islam. Di Indonesia sendiri masih banyak aktivitas ekonomi dari industri perbankan konvensional yang menggunakan prinsip kredit non-syariah. Hal tersebut rasanya cukup sulit untuk dirubah mengingat besarnya peran industri perbankan bagi perekonomian negara di Indonesia. Sistem kredit yang ditawarkan bank konvensional telah meningkatkan tingkat konsumsi masyarakat dengan memberikan layanan pinjaman untuk pembelian barang dan juga telah membantu banyak usaha dalam mengembangkan bisnis mereka dengan memberikan pinjaman modal investasi kepada berbagai bisnis. Selain itu literasi mengenai perbankan syariah juga masih belum begitu masif di Indonesia sehingga akan dibutuhkan waktu bagi warga Indonesia untuk dapat mengadopsi sistem ekonomi islam sepenuhnya.

Islam juga melarang adanya pajak karena dipercaya dapat menyulitkan orang orang yang memiliki ekonomi yang sulit. Islam menyarankan adanya Baitul mal yang diisi oleh pendapatan yang dihasilkan negara dan donasi yang diberikan oleh masyarakat. Bisa dibayangkan sendiri kondisi di Indonesia mengenai hal ini, orang orang kaya yang memiliki bisnis besar malah menyewa konsultan pajak agar mereka dapat melaporkan pajak mereka sekecil mungkin, sedangkan kaum buruh hanya pasrah dengan aturan pajak yang ada. Dengan hal ini maka bisa kita simpulkan bahwa ketika pajak dihentikan di Indonesia maka APBN akan semakin menipis dikarenakan sifat serakah dan tidak adanya rasa keislaman yang dimiliki oleh orang kaya di Indonesia. Hal tersebut akan menyebabkan Baitul mal kosong karena hanya dapat mengandalkan penghasilan dari negara saja.

Rasanya masih cukup panjang bagi Indonesia untuk dapat mengadopsi sistem ekonomi islam dikarenakan minimnya literasi dan kesadaran keislaman yang ada di dalam masyarakat. Belum lagi kondisi heterogen yang ada di Indonesia menyebabkan masyarakat harus bertoleransi satu sama lain.

Kesimpulan

Banyak kritik yang bisa dilemparkan kepada sistem ekonomi kapitalis, khususnya kritik mengenai kesenjangan sosial, persaingan bisnis yang tidak sehat, serta eksploitasi tenaga kerja dan buruh. Rasanya bukan ide yang baik bagi suatu negara untuk secara penuh mengadopsi sistem ekonomi kapitalis dan menghapus intervensi pemerintah dalam aktivitas ekonomi masyarakat. Sebagai negara yang bijak dan berupaya untuk menciptakan kesejahteraan yang maksimal dan merata maka dibutuhkan penyesuaian ekonomi dan sedikit intervensi pemerintah, khususnya untuk mengawasi pelaku ekonomi agar tetap menjalankan nilai moral, norma, dan kemanusiaan agar ekonomi di negara tersebut dapat tetap bertumbuh secara baik dalam jangka panjang.

Sistem ekonomi campuran, pancasila, dan islam dapat menjadi salah satu opsi yang bagus untuk suatu negara. Dengan menerapkan sistem ekonomi tersebut maka masyarakat akan tetap mendapatkan motivasi dalam berusaha dan berbisnis agar dapat meningkatkan kesejahteraan mereka, namun dalam waktu yang sama aktivitas ekonomi mereka juga diregulasi dan diawasi agar orang orang tersebut dapat tetap memegang teguh nilai norma, moral, dan kemanusiaan. Hal ini penting agar perilaku para pengusaha bisa dikendalikan dan mereka tidak terbutakan oleh keserakahan dalam mengejar harta sehingga melupakan nilai kemanusiaan dan nilai moral dalam diri mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun