Mohon tunggu...
syahrulrosyid
syahrulrosyid Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Suka menulis karya ilmiah

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Jaipong: Tarian Tradisional dari Jawa Barat yang Penuh Energi dan Pesona

18 November 2024   17:00 Diperbarui: 18 November 2024   17:02 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adaptasi dan Modernisasi JaipongDalam beberapa tahun terakhir, Jaipong mengalami adaptasi dan modernisasi. Banyak koreografer muda yang menggabungkan Jaipong dengan elemen tari modern seperti hip-hop atau kontemporer. Hal ini dilakukan agar Jaipong tetap menarik bagi kalangan muda dan dapat bersaing dengan tarian modern yang sedang populer. Meski demikian, unsur tradisional tetap dipertahankan untuk menjaga identitas asli dari tarian ini.

Musik pengiring Jaipong juga mengalami inovasi. Selain menggunakan musik tradisional Sunda, beberapa pertunjukan Jaipong diiringi oleh musik elektronik yang dikombinasikan dengan kendang, menciptakan suasana yang lebih segar dan energik. Inovasi-inovasi ini tidak hanya memperluas penonton Jaipong, tetapi juga membantu melestarikan seni tari tradisional ini di era digital.

Mengapa Jaipong Harus Dilestarikan?Jaipong adalah simbol identitas budaya Sunda dan salah satu bentuk warisan seni Indonesia yang kaya. Melalui Jaipong, kita dapat mengenal sejarah, tradisi, dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Jawa Barat. Tarian ini mengajarkan kita untuk menghargai keindahan budaya lokal dan pentingnya melestarikan seni tradisional di tengah perkembangan zaman.

Pelestarian Jaipong bukan hanya tanggung jawab para seniman, tetapi juga masyarakat luas. Menghadiri pertunjukan, belajar menari, atau bahkan sekadar berbagi informasi mengenai Jaipong adalah beberapa cara sederhana untuk turut serta menjaga warisan budaya ini.

Syahrul Rosyid

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun