Mohon tunggu...
SR W
SR W Mohon Tunggu... Freelancer - Manusia

Yow yow yow

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perjalanan Pulang

14 November 2018   22:12 Diperbarui: 14 November 2018   22:28 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image by : Pixabay.com

Pukul 17.45

Pada situasi seperti ini aku tidak boleh panik. Aku yakin suara peluit tadi berasal dari Fred. Sebelum aku menjemputnya aku harus mengecek keadaan semua orang yang ada di dalam minibus.

"Bagaimana keadaan jantungmu, pak?" tanyaku pada Her.

"Semoga tidak mengacau" jawabnya singkat

"Kau boleh beristirahat kapanpun kau mau," kataku, sambil menepuk bahunya "jangan paksakan jantungmu"

"Maafkan aku," katanya dengan wajah yang menampakkan perasaan sangat menyesal.

"tidak... tidak.." kataku, mencoba menguatkan Her. "ini bencana, bukan salahmu. Tidak ada yang menginginkan hal seperti ini terjadi."

Bagaimanapun aku tahu ia pasti merasa bersalah. Tapi jika aku membiarkannya terus diselimuti perasaan, khawatir, penyakit jantung yang di derita olehnya kambuh.

"Aku percaya kepadamu, pak" kataku. "boleh aku minta tolong padamu"

Ia menatap mataku dengan pandangan kurang yakin

"Hanya kau yang bisa kupercaya," kataku lagi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun