I
Malam menghitung dombaÂ
Pagi menanak optimisma
II
Rebahan,
Membenamkan diri dengan mimpi-mimpi murahan
Menautkan ratapan pada langit-langit yang muram
III
Jika boleh meminta,Â
Aku Ingin menjadi seekor kappaÂ
Dengan sungkan gelengkan kepalaÂ
Ketika mulut yang mendekat ke bibir rahim mengharap jawab lagi memberi tanya
IV
Pada akhirnya aku tak tahu
apalagi mengerti
Semua yang kucumbu
Rasa-rasanya palsu;
bisu
Tidakkah ada kebaruan yang bisa kujamu?
Ah, sungguh aku menantikannya:
TIbanya waktu malam dengan seorang tamu tak diundang
kemarilahÂ
mari
Aku menunggumu dalam kesendirian
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H