Rimo, Kabupaten Aceh Singkil, 11-15 November 2023, tim kedaireka Universitas Teuku Umar, melakukan pendampingan (pemilihan bahan baku, formulasi, mixing & pelleting, penjemuran, packaging) di Kabupaten setempat. Aktivitas ini diikuti oleh 50 peserta yang merupakan kelompok pembudidaya ikan air tawar. Pada hari pertama, tim kedaireka UTU, memberikan contoh sesuai dengan SOP aktivitas, dan pada hari kedua sampai hari kelima, kelompok pembudidaya ikan melakukan aktivitas secara mandiri hingga mereka mampu secara teknis mengimplementasikan inovasi teknologi pakan ikan yang telah diberikan sebelumnya.
Untuk aktivitas pemilihan bahan baku, pembudidaya ikan air tawar (sebagai peserta) diberikan pendampingan berupa kriteria bahan baku yang berkualitas seperti parameter kandungan protein kasar, lemak kasar, karbohidrat kasar dan serat kasar. Selanjutnya untuk bahan baku mikro seperti premix ikan, phytase, asam amino dan binder juga diberikan pengetahuan penggunaan. Pada sesi pendampingan ini telah disediakan bahan baku makro dan mikro sebagai sampel sehingga peserta lebih mudah dalam memahami.
Untuk aktivitas formulasi, peserta diberikan pendampingan berupa teknis memformulasi bahan baku yang telah ditentukan. Pada aktivitas ini teknis formulasi yang diberikan fokus pada dua spesies yaitu ikan lele dan ikan nila untuk fase pertumbuhan. Untuk memudahkan peserta, tim pelaksana menyediakan tabel formulasi pakan.
Untuk aktivitas mixing dan pelleting, peserta diberikan pendampingan berupa teknis pencampuran semua material/bahan baku pakan, mulai dari bahan baku yang volumenya besar hingga volume kecil dan penambahan kadar air yang sesuai. Selanjutnya teknis pencetakan bahan baku menjadi pellet menggunakan jenis mesin tipe tenggelam (singking feed) dan produk yang dihasilkan bentuk fisiknya adalah berupa batang berukuran panjang 0.3 cm dan diameter 3 mm.
Untuk aktivitas penjemuran dan packaging, peserta diberikan pendampingan berupa teknis penjemuran secara manual dengan memperhatikan tingkat kadar air (%) pada pellet, dan secara teknis kadar air pellet harus kecil dari 9%, hal ini untuk mencegah mikroorganism tumbuh pada pellet yang telah diproduksi. Untuk pendampingan packaging, peserta dibekali peralatan packaging seperti karung plastik dua lapis dan mesin jahit karung. Packaging ini sangat penting diberikan kepada peserta karena salah secara teknis packaging bisa merusak kualitas pellet yang telah dihasilkan.
Sebagai informasi bahwa program pendanaan dana padanan Matching Fund/Kedaireka berfokus untuk mewujudkan hasil kolaborasi inovatif antara Perguruan Tinggi dengan Mitra untuk meningkatkan manfaat dan relevansi sekaligus menyesuaikan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Perguruan Tinggi dengan kebutuhan Mitra dan masyarakat. Kunci keberhasilan program adalah terbangunnya kepercayaan antara Insan Perguruan Tinggi dan Mitra, serta masyarakat mampu mereplikasi Iptek. Melalui Matching Fund/Kedaireka, Perguruan Tinggi diakselerasi sebagai pusat inovasi dalam menerapkan kebijakan Kampus Merdeka untuk mencapai 8 Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi Negeri.
Selanjutnya akselerasi inovasi menjadi kata kunci untuk mendorong kebangkitan ekonomi di daerah. Lembaga penyelenggara pendidikan tinggi yang memiliki potensi sumber daya manusia yang besar dan kuat menjadi peluang untuk mendorong inovasi tersebut agar berdampak secara signifikan pada penyelesaian persoalan masyarakat. Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang ditetapkan pada tahun 2020 diharapkan menjadi jawaban, agar terwujud kultur pembelajaran inovatif dengan meningkatkan relevansi Insan Perguruan Tinggi menjawab tantangan dan permasalahan di masyarakat. Salah satunya melalui wadah Kedaireka.
Pada akhir sesi pendampingan aktivitas tersebut, turut dihadiri oleh kepala Dinas Perikanan Kab. Aceh Singkil (Drs. Saiful Umar), yang menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada tim pelaksana Kedaireka yang telah memberikan pendampingan secara total kepada kelompok pembudidaya ikan air tawar di Kab. Aceh Singkil. Beliau berharap semoga program yang serupa dapat berlanjut pada tahun 2024 sehingga masyarakat penerima manfaat ini semakin mandiri dan berdaya saing tinggi dalam hal memproduksi pakan ikan. (@hendri, melaporkan dari Aceh Singkil).
Tim pelaksana kedaireka Aceh Singkil:
Afrizal Hendri, S.Pi.,M.Si (Ketua)
Sufal Diansyah, S.Kel.,M.Si (Anggota)
Fazril Saputra, S.Kel.,M.Si (Anggota)
Khairul Samuki, S.Pi.,M.Si (Anggota)
Alfis Syahril, S.Pi.,M.Si (Anggota)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H