cedera olahraga pada anak-anak.Â
Dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Semarang (UNNES) menginisiasi program pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan orang tua serta peserta pelatih di Sekolah Sepak Bola (SSB) di lingkungan Askot Kota Semarang tentang pencegahan dan penangananKegiatan ini dilaksanakan pada 2 tempat, yaitu di SSB UNNES pada hari selasa, 6 Agustus 2024, bertempat di Lapangan Prof. Dirham dan di SSB New Star pada hari kamis, 8 Agustus 2024, bertempat di Lapangan Sitrombo, Kelurahan Pakintelan.
Cedera seperti keseleo, cedera otot, dan patah tulang ringan adalah beberapa contoh yang kerap terjadi dan dapat menghambat perkembangan fisik serta mental anak.Â
Program ini dilatarbelakangi oleh tingginya risiko cedera yang sering dialami anak-anak dalam aktivitas olahraga, khususnya sepak bola.Namun, banyak orang tua dan pelatih yang masih kurang memahami cara mencegah dan menangani cedera-cedera tersebut. Oleh karena itu, kegiatan ini difokuskan untuk memberikan edukasi yang mendalam mengenai pencegahan dan penanganan cedera, dengan harapan dapat mengurangi risiko dan dampak cedera pada anak-anak.
Pada saat pemaparan, tim pengabdi menekankan pentingnya deteksi cedera dini dan penanganannya yang tepat terhadap cedera, serta peran kunci yang dimainkan oleh orang tua dan pelatih dalam menjaga kesehatan dan keselamatan anak-anak selama bermain sepak bola. Dengan memahami jenis-jenis cedera yang umum terjadi dan Langkah-langkah pencegahannya, orang tua serta pelatih diharapkan dapat lebih waspada dan tanggap dalam menghadapi situasi darurat di lapangan.
Khoiril Anam, salah satu tim pengabdi yang juga merupakan pembina SSB UNNES, mengungkapkan pentingnya program ini bagi perkembangan anak-anak di SSB. "Melalui program ini, kami ingin memastikan bahwa setiap orang tua dan pelatih memiliki pemahaman yang baik tentang risiko cedera dan cara menanganinya. Anak-anak adalah aset berharga, dan kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga kesehatan dan keselamatan mereka saat berolahraga. Dengan edukasi yang tepat, kita bisa mencegah cedera dan membantu anak-anak mencapai potensi terbaik mereka di lapangan," ujarnya.
Kegiatan ini mendapat respons positif dari para peserta, yang merasa mendapatkan pengetahuan berharga dalam menjaga kesehatan dan keselamatan anak-anak mereka. Diharapkan, program ini menjadi awal dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pencegahan cedera olahraga pada anak-anak, khususnya di lingkungan SSB.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H