Mohon tunggu...
Syahrul maulana
Syahrul maulana Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa S1,

Universitas Indraprasta PGRI.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tunjukkan Bukti Nyata di Hari Sumpah Pemuda

29 Oktober 2022   00:15 Diperbarui: 29 Oktober 2022   00:29 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumpah pemuda

Jiwaku bergetar ketika kudengar

Ragaku terguncang ketika kubacakan

Bait baitnya begitu menghamba

Dan penuh semangat yang membara

Tapi kini kulihat

Sumpah pemuda hanya menjadi ukiran kata-kata

Hanya menjadi panjagan semata

Tak lagi bermakna

Wahai pemuda

Bukankah kau mengaku

Bertumpah darah satu, tanah air Indonesia

Bukankah kau mengaku

Berbangsa yang satu, bangsa Indonesia

Bukankah kau menjunjung

Bahasa persatuan, bahasa Indonesia

Wahai pemuda

Generasi penerus bangsa

Mari berjuang untuk tanah air tercinta

Ingat... ada sang pusaka yang harus dijaga

Ada rakyat jelata yang penuh air mata

Wahai pemuda

Generasi penerus bangsa

Mari berjuang untuk negara dan bangsa

Ingat... ada bhinneka tunggal ika yang harus dipelihara

Ada warga Negara yang penuh derita

Wahai pemuda

Bangkitlah pemuda

Tonggak perjuangan ditangan kita

Masihkah kau membisu tak bersuara

Sementara cita-cita butuh aksi nyata

Depok, 27 Oktober 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun