Pada benak yang tak kunjung membaik
Di sela hujan aku berbisik
Kapan deras ini menjadi rintik
Tapi kau cuma bergimik
Seolah pertanyaanku, hanya basa-basi tanpa titik
Aku menoleh keluar
Apakah hujan telah usai
Secepatnya aku berkabar
Bahwa hujan kini bercampur badai
Membawa petaka baru yang tak bisa direrai
Kukira setalah badai, keadaan membaik
Ternyata itu cuma harapan
Kenyataannya malah berbalik
Jejak menjadi kenangan
Luka menjadi pelajaran
Hasratku kini sebatas pertanyaanÂ
Pertanyaan yang tak kunjung menemukan jawaban
Menatap ke depan, hanya angan
Menoleh ke belakang, hanya kenangan
Memejamkan mata, itupun bukanlah jalan
Hasratku tidak akan hilang
Selagi pikiran menjadikannya tenang
Terumbu yang tidak menjadikannya karang
Dan sepi yang tidak menjadikannya malang
Meskipun ku tahu, hati ini sedikit membangkang
Hasrat mencintai atau dicintai itu melekat
keduanya tak bisa diganggu gugat
Dibatasi, malah melampaui
Dijauhi, malah mendekati
Apalagi jika dibarengi, kita akan semakin mengerti
Hasrat itu bukan ilusi
Yang tak paham seakan mengerti
Tak punya seakan memiliki
Jauhpun seakan dekat
Dan anehpun seakan memikat
Hasrat itu tekad yang kuat
Ingin memiliki yang belum didapat
Mendekati yang belum merapat
Mencintai yang belum terpikat
Dan mendampingi yang belum mendekat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H