Mohon tunggu...
Azri Syahrul Fazri
Azri Syahrul Fazri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Menulis adalah hobi, Membaca adalah kebutuhan, Mengabadikan adalah sejarah

Yang lebih sulit dari mencari ide adalah bagaimana ia dapat menuangkan idenya ke dalam tulisan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hubungan Logika dan Perasaan

4 September 2021   10:11 Diperbarui: 5 September 2021   01:12 11615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hubungan keduanya lahir dari perbedaan yang saling melengkapi. Lalu, bisakah kita melogikakan perasaan? Ada dua kemungkinan jawaban yang pasti, bisa 'Iya' bisa pula 'Tidak.' Logika memang bisa memahami dan memberi jalan keluar terbaik saat perasaan merasakan hal-hal yang tidak masuk akal (tidak logis).

Namun di sisi lain, tidak semua yang kita rasakan dapat dipikirkan jalan keluarnya oleh logika. Bahkan, jika dipikirkan dengan logika malah memperkeruh keadaan. Perasaan akan lebih mengedepankan simpati batin dan lebih memasrahkan suatu keadaan kepada Yang Maha Kuasa. Itulah mengapa terkadang kita tidak selalu bisa melogikakan perasaan.

Karena simpati batin tersebut, kita terkadang rela terluka demi kebahagiaan orang lain. Intinya bisa atau tidak, itu tergantung diri kita sendiri. Ya meskipun hal itu membuat diri kita atau orang lain terluka, kita harus siap menerima konsekuensi terhadap keputusan yang telah kita buat. 

Pada akhirnya begitulah hubungan antara logika dan perasaan. Disuatu saat mereka bisa tentram, harmoni, dan saling melengkapi. Tetapi di sisi lain mereka bisa bertengkar, egois, dan simpati yang melahirkan luka. 

Beruntunglah manusia dikaruniai keduanya, kita bisa belajar beradaptasi dan toleran terhadap apapun yang menimpa dalam hidup ini. Kita tahu, bahwa suka dan duka akan terus beriringan dalam hidup, maka kita dituntut untuk bisa mengolah dan mengelola cara kerja logika juga perasaan sebaik-baiknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun