Mohon tunggu...
Syahrul Fadhilah Rais
Syahrul Fadhilah Rais Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang Mahasiswa yang sering berandai-andai

Selanjutnya

Tutup

Book

Review Novel Negeri di Ujung Tanduk, Karya Tere Liye Si Penulis Best Seller

15 Oktober 2023   00:01 Diperbarui: 15 Oktober 2023   11:37 794
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber syahrul - cover buku novel negeri para bedebah

Review Novel Negeri Para Bedebah – Negeri para bedebah, negerinya para musang berbulu domba, negerinya pencuri berdasi. Tempat dimana kehidupan terasa jauh lebih fiksi dari pada novel fiksi itu sendiri. Dimana realita terasa jauh lebih nyata.

Sebab di negeri para bedebah segala hal bisa terjadi selama melibatkan materi dan kedudukan. Manusia bisa berubah menjadi musang paling manipulatif selama itu demi kekayaan. Namun di negeri para bedebah pula masih menyimpan kebaikan, kemanusiaan dan kesetiaan.

Karya Novel Tere Liye selalu menjadi best seller. Sebagai salah satu penulis asli Indonesia yang paling rajin menduduki jajaran best seller, Tere Liye kembali menyajikan sebuah karya tulis dengan warna yang berbeda, Negeri Para Bedebah.

Dalam salah satu karya novel Tere Liye ini mengajak kita masuk ke dalam dunia baru yang jauh lebih luas melalui karyanya ini. dunia politik, ekonomi hingga hukum.

Tere Liye memberikan berbagai hasil penelusuran, pembelajaran dan ilmunya pada kita melalui setiap inci cerita untuk memberikan nuansa baru yang terasa amat nyata. Menceritakan berbagai bumbu-bumbu politik didalamnya dan memberikan kesan yang berbeda saat membaca tiap episode didalam novelnya.

Melalui novel ini, mampu membukakan pintu baru bagi kita yang masih awam dengan dunia ekonomi politik. Meskipun hanya sebatas kisah fiksi, namun alur ceritanya seolah menjadi refleksi kita di dunia nyata.

Tidak heran apabila saat membacanya membuat kita bertanya-tanya apakah benar adanya? Apakah ‘lingkaran setan’ dalam dunia ekonomi politik memang se-’menakutkan’ itu? Apakah di negara ini ada kisah nyata seperti ini? Dan apakah negeri kita seperti itu? Apa memang nyatanya seperti itukah?

Tentu, terlepas seperti apa kehidupan ‘politik’ diatas sana atau sama atau tidak dengan gambaran Tere Liye pada novel Negeri Para Bedebah ini, kita perlu menggaris bawahi kenyataan bahwa ini tetap sebuah cerita didalam novel ini ialah cerita fiksi.

Apabila novel ini mampu membuat kita menjadi begitu tertarik dengan topik politik-ekonomi yang ada didalamnya, hingga mencoba merefleksikannya maka artinya novel ini sukses membuat para pembacanya masuk dalam dongeng realistis Tere Liye ini.

Pada keseluruhan cerita didalam novel ini, menyoroti Thomas atau Tommi sebagai karakter utama yang mengantarkan kita dalam mewadahi alur cerita panjang dalam waktu singkat. Di novel ini total sekitar 433 halaman hanya untuk menjelaskan kurun waktu dua hari.

Memang tidak ada hal yang tak mungkin dalam sebuah karya sastra, seperti halnya miliki Tere Liye ini. Ketika pada umumnya sebuah cerita dengan alur panjang memiliki setting waktu yang panjang pula, tidak dalam novel Negeri Para Bedebah.

Secara keseluruhan perjalanan Thomas yang tengah mencari cara untuk meluruskan permasalahan Bank Semesta ini hanya terjadi selama dua hari. Selama itu pula kita disajikan begitu banyak rentetan kejadian dan inilah yang menjadikan kekurangan sekaligus kelebihan pada novel ini nantinya.

Negeri Para Bedebah juga sebenarnya merupakan novel pertama, yang kemudian kisahnya dilanjutkan pada novel kedua yang bertajuk Negeri Diujung Tanduk dengan ketegangan dan konflik yang tidak kalah seru untuk dibaca.

Untuk mengulas lebih dalam tentang novel ini, saya telah menyediakan link untuk membacanya.

 

Tentang Penulis Novel Negeri Para Bedebah

Darwis atau kerap disapa Tere Liye merupakan penulis berbakat Indonesia yang telah menuliskan begitu banyak karya dan terus digemari para pembaca. Namanya semakin besar melalui rentetan prestasi yang ditorehkan dari karya yang membesarkan namanya.

Jika melihat background sang penulis asal Lahat ini, Tere Liye juga bekerja sebagai akuntan dimana mungkin saja pengalaman dirinya dalam dunia kerja sedikit banyak menginspirasi untuk menerbitkan kisah Negeri Para Bedebah. Atau setidaknya dirinya mendapatkan inspirasi dari beberapa peristiwa dalam kehidupan nyata.

Sinopsis Novel Negeri Para Bedebah

Kisah berawal dari Thomas sebagai seorang konsultan keuangan yang sangat terkenal. Keahlian Thomas dalam bidang pekerjaannya ini membuat dirinya bahkan sering diundang menjadi pembicara dalam berbagai kesempatan seperti talk show dan seminar hingga luar negeri.

Thomas bisa dibilang merupakan salah satu figure paling berpengaruh dalam bidang perekonomian hingga mampu mendirikan firma konsultannya bernama Thomas & Co. Ketenaran Thomas membuat banyak orang ingin mengulik sisi dari dirinya yang amat misterius dan latar belakangnya yang gelap.

Sedangkan pada sisi lainnya, seorang pemilik Bank nasional yakni Bank Semesta sedang tersandung kasus akibat kelalaiannya dan perbuatannya yang dinilai melanggar undang-undang bisnis perbankan. Serta sejumlah tindakan pelanggaran yang terjadi dilakukan oleh pemilik Bank tersebut, Mr. Liem, yang merupakan satu-satunya saudara kandung Thomas.

Akibatnya, polisi berkumpul untuk mengepung Mr. Liem pada malam hari, akan tetapi karena sang istri justru pingsan karena syok maka penangkapan Mr. Liem diurungkan. Kesempatan ini digunakan olehnya untuk meminta Ram seorang pesuruh menghubungi Thomas untuk membantunya menyelesaikan permasalahan ini.

Dengan merencanakan sejumlah strategi, Thomas siap mencari jalan keluar untuk meluruskan permasalahan tersebut. Hal ini juga berimbas pada masa lalunya yang sedikit demi sedikit semakin terkuak.

Thomas berusaha mencari bantuan dari pemerintah untuk mendapatkan pinjaman yang mampu membayar Bank Semesta supaya tidak bangkrut. Dalam usahanya, banyak oknum yang juga rupanya menikmati permainan dan mengambil keuntungan di sela-sela kerugian Bank Semesta.

Dengan kecerdikannya, Thomas berusaha menggiring opini publik melalui media dan memaparkan tentang suatu istilah yang disebut dampak sistematis. Dimana sistem keuangan dunia bak jaring laba-laba yang apabila putus satu jaring akan mempengaruhi kerusakan sistem jaringan lainnya.

Dari sinilah Thomas membeberkan bahwa dirinya merupakan keponakan Mr Liem yang akhirnya lolos dari kemalangan yang menimpa keluarga besarnya. Di masa lalu terjadi kebakaran yang menewaskan orang tuanya, akibat aksi massa yang marah atas sejumlah kasus yang menimpa keluarganya serta merugikan orang-orang tersebut.

Terlebih lagi Bank Semesta sendiri sudah hampir ditutup enam tahun lalu, sebelum akhirnya berpindah tangan pada Mr. Liem, yang rupanya bermasalah juga. Ini menjadi tugas berat bagi Thomas untuk melobi semua petinggi diatas. Juga untuk melawan para orang-orang dalam lingkaran politik yang hendak menjatuhkannya.

Tidak heran apabila selama perjalanan panjang tersebut Thomas, Julia dan Maggie juga kerap dihujani berbagai peluru, kepungan polisi dan rentetan halang rintang lainnya selalu mengikuti keduanya. Masih banyak jalan yang harus ditempuh, masih banyak bidak-bidak yang perlu ditaklukan olehnya. Kementerian, kepala deputi bank, badan pengelola pinjaman hingga penguasa partai.

Akankah Thomas berhasil menyelesaikan misinya, setelah ‘terbang’ kesana-kemari untuk mencari aliansi? Kamu perlu menemukan jawabannya dalam novel Negeri Para Bedebah ini.

Kelebihan Novel Negeri Para Bedebah

Dalam novel ini, kita menyadari bahwa Tere Liye benar-benar menunjukkan keahliannya dalam membawa pembaca untuk menjadi tertarik dalam cerita bawaannya, menciptakan ketegangan, membubuhkan elemen-elemen yang membuat kisah terasa bisa dipercaya dan nyata.

Dari sini mampu menumbuhkan perasaan campur aduk pembaca seperti rasa penasaran, iba, marah dan bahagia yang membuat buku setebal 433 halaman terasa pendek. Tentunya, kemampuan Tere Liye ini sudah sering diakui para pembaca.

Kekurangan Novel Negeri Para Bedebah

Pembaca yang tidak begitu menyukai cerita terlalu padat mungkin akan merasa bahwa alur Negeri Para Bedebah ini menjadi lambat di awal. Hal ini mampu menimbulkan kesan sedikit ‘boring’ pada awalan cerita.

Pembaca juga membutuhkan konsistensi yang cukup baik saat membacanya karena setiap peristiwa yang digambarkan begitu penting dan rawan terlewat. Akan tetapi hal tersebut tidak menurunkan kualitas dari tulisan Tere Liye pada novel ini.

Pesan moral dari Novel Negeri Para Bedebah

Sebagai sebuah kisah yang berlandaskan ekonomi politik, ada sejumlah pesan dari sang penulis yang ingin disampaikan pada para pembaca. Harapannya selain untuk hiburan, juga mampu membuat kita menjadi sosok yang lebih baik dengan mengambil nilai kebaikan para protagonisnya, dan tidak mencontoh antagonis.

Dari novel ini, kita bisa mengerti gambaran penyimpangan yang perlu dihindari agar terhindar dari ‘lingkaran setan’. Sejumlah penyimpangan yang tampak dan menjadi halangan Thomas yakni, kecurangan yang kerap dilakukan oleh para kelas elite dan petinggi.

Melakukan penggelapan dana, menyalahgunakan wewenang dan kekuasaan untuk kepentingan pribadi, hingga penghianatan. Masih ada sejumlah penyimpangan lainnya yang digambarkan dalam novel ini, untuk memberikan betapa mengerikannya potensi dari diri setiap manusia yang mampu berubah menjadi ‘monster’ selama itu menyangkut tahta dan uang.

Tere Liye seolah ingin memberitahu kita apabila satu keburukan yang kita lakukan hanya akan membawa keburukan lain yang berakhir tidak baik. Seperti contoh Ram yang menerima imbas dari apa yang dia perbuat.

Dalam novel, Thomas membawa gambaran lelaki yang bertanggung jawab, pantang menyerah, menepati janji dan selalu waspada dalam setiap perilaku dan perkataannya. Perilaku inilah yang menggaris bawahi keseluruhan cerita dan juga membantu Thomas menemukan jalan keluar.

Sebagai manusia kita harus bisa bertanggung jawab atas apa yang pernah dilakukan, sebagai penerimaan atas segala konsekuensi. Oleh karena itu, melihat kasus yang sedang dihadapi, Thomas berusaha memenuhi tanggung jawabnya untuk menyelesaikan permasalahan Mr. Liem.

Atas relasi, kepercayaan dan hubungan yang baik terhadap orang lain, dan karena sudah berjanji mereka menghargai Thomas dan memberikan bantuan. Pada akhirnya sebuah janji memiliki nilai yang begitu besar dan membawa dampak baik pada dirinya.

Kita juga harus menjadi waspada, karena alam kehidupan, kadang meskipun sudah bersikap baik ada kalanya justru orang-orang terdekat atau yang kita percaya mungkin akan berlaku sebaliknya. Boleh jadi karena ucapan atau perilaku kita sendiri yang tanpa disadari mampu menyakiti orang lain.

Melalui Negeri Para Bedebah, Tere Liye tidak sekedar memberitahu kita tentang kenyataan bahwa ‘para bedebah’ memang ada di dunia. Melainkan mengajak kita untuk selalu menuai kebaikan agar tidak menjadi salah satu dari ‘para bedebah’ tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun