Mohon tunggu...
Syahrul Chelsky
Syahrul Chelsky Mohon Tunggu... Lainnya - Roman Poetican

90's Sadthetic

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Kolaborasi Tak Terlupakan: Pengalaman Menulis Novel Keroyokan

10 Juli 2024   11:58 Diperbarui: 15 November 2024   16:22 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Novel hasil kolaborasi berjudul "Kapak Algojo dan Perawan Vestal" merupakan proyek ambisius yang melibatkan tiga puluh tiga penulis berbakat.

Novel yang mulai ditulis sejak bulan Oktober tahun 2023 itu membuat saya pada akhirnya tercatat berhasil menulis novel (meskipun hanya satu bab). Kendati saya sudah cukup sering menulis, keterlibatan saya dalam proyek menulis novel bersama ini menjadi pengalaman pertama saya dalam menulis novel.

Beberapa nama penulis lain yang juga ada di dalam proyek ini antara lain Khrisna Pabichara, Bamby Cahyadi, Pringadi Abdi Surya, Ita Sembiring, Donny de Keizer, dan masih banyak lagi, mereka berhasil membawa gaya dan ide mereka masing-masing, sehingga cerita ini menjadi kaya dan berwarna.

Khrisna Pabichara, Widz Stoops, Acek Rudy, dan Warkasa adalah penggagas dari proyek ini. Mereka yang pertama kali mengumpulkan dan mengarahkan kami dalam menulis novel bergenre thriller, drama, dan aksi ini. Bab pertama dan terakhir ditulis oleh Khrisna Pabichara, yang juga berperan sebagai editor. Dia memastikan setiap bab terhubung dengan baik, meskipun penulisnya berbeda-beda.

Sebagai seorang penulis yang terbiasa dengan puisi, tantangan terbesar saya adalah memastikan tulisan saya sejalan dengan cerita utama. Dengan begitu banyak penulis yang terlibat, menjaga konsistensi adalah sebuah keharusan. Setiap penulis memiliki gaya dan perspektif masing-masing, dan saya harus bekerja keras untuk mengintegrasikan semua itu menjadi satu cerita yang utuh.

Bab pertama yang ditulis oleh Khrisna Pabichara memberikan fondasi yang kuat bagi novel ini. Itu membantu saya memahami arah cerita dan karakter yang akan saya kembangkan. Di setiap bab, saya mencoba untuk menjaga semangat dan alur cerita yang sudah ditetapkan sejak awal.

Mengintegrasikan ide-ide dari tiga puluh penulis bukanlah tugas yang mudah. Sebagai editor, Khrisna Pabichara seakan memberikan jalan bagi saya dan teman-teman lain yang menulis bab selanjutnya. Pengalamannya dalam menulis dan mengedit sangat membantu kami. Melihat bagaimana setiap bab saling terhubung dan membentuk cerita yang utuh membuat muncul perasaan hangat di dalam dada saya. Ini adalah bukti kerja keras dan dedikasi dari setiap penulis yang terlibat.

Bekerja dengan penulis-penulis berbakat seperti Khrisna Pabichara, Widz Stoops, Acek Rudy, dan kawan-kawan lain adalah sebuah kehormatan. Mereka memiliki visi yang jelas tentang cerita yang ingin mereka tuangkan dan mampu mengarahkan kami dengan baik.

Saya belajar banyak dari teman-teman penulis lain dalam proyek ini. Setiap dari mereka membawa sesuatu yang unik ke dalam cerita, baik itu gaya menulis, ide cerita, atau cara mengembangkan karakter.

Menulis bab saya sendiri yang berjudul "Lelaki Bernama Geni" adalah pengalaman yang sangat pribadi. Saya mencoba memasukkan emosi dan pemikiran saya ke dalam karakter dan plot. Saya berharap pembaca bisa merasakan apa yang saya rasakan saat menulisnya.

Salah satu tantangan terbesar adalah menyelaraskan cerita saya dengan bab-bab yang sudah ada. Saya harus memastikan karakter dan alur cerita tetap konsisten. Kadang-kadang ini berarti saya harus menulis ulang bagian-bagian tertentu atau menyesuaikan ide saya agar sesuai dengan keseluruhan cerita.

Kami juga menghadapi tantangan teknis, seperti mengatur jadwal menulis dan memastikan setiap bab selesai tepat waktu. Dengan tiga puluhan lebih penulis, koordinasi menjadi sangat penting.

Melalui proses ini, saya belajar pentingnya kesabaran dan fleksibilitas. Terkadang, ide yang saya pikir sempurna harus diubah atau bahkan dihapus demi kebaikan cerita secara keseluruhan.

Bekerja sama dengan penulis lain juga memperkaya wawasan saya tentang berbagai gaya menulis. Saya bisa belajar banyak dari cara mereka menyusun kalimat, mengembangkan karakter, dan membangun alur cerita.

Pada akhirnya, pengalaman menulis "Kapak Algojo dan Perawan Vestal" membuat saya patut merasa bangga karena bisa bergabung dan menjadi salah satu kontributor dari proyek novel ini. Hasil karya ini adalah bukti bahwa dengan kerja keras dan kolaborasi, kita bisa menciptakan sesuatu yang luar biasa.

Catatan: Dalam proses penerbitan novel ini, salah satu rekan penulis kami, Indra Rahadian telah meninggalkan kita terlebih dulu. Beliau dikenal sebagai penulis yang aktif menulis cerpen dan puisi, bahkan beliau juga sempat meraih penghargaan best in fiction di Kompasiana tahun 2021.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun