Mohon tunggu...
Syahrul Chelsky
Syahrul Chelsky Mohon Tunggu... Lainnya - Roman Poetican

90's Sadthetic

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Buku Harian Musim Dingin: Sajak-Sajak Moon Chung-hee

28 Maret 2021   14:09 Diperbarui: 28 Maret 2021   14:16 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika hari dengan cepat berubah gelap,
salju yang berlimpah ruah perlahan-lahan
akan menjadi teror
dan kenyataan akan mulai mencetak warna ketakutan.

Bahkan saat helikopter terlihat,
aku takkan melambaikan tangan,
bahkan ketika ia menjatuhkan makanan untuk burung-burung liar dan hewan-hewan yang terjebak salju.

Bahkan saat helikopter,
yang menabur bom asap
kepada kehidupan baru,
anak-anak belia itu
membagikan ransum-ransum
secara merata dengan penuh belas kasih
untuk makanan harian
dari bahan rusa dan burung pegar,
aku takkan menunjukkan keliman pakaianku.

Aku tak tahu harus bagaimana
dengan berkah yang singkat ini,
terkurung oleh Hangyeryong yang indah
dengan kerelaan.

Sekolah Pohon

Akan kupelajari seni bertambah tua dari pepohonan. Setiap tahun aku bertumbuh tua sebagaimana usiaku bertambah--
Mulai sekarang tak lagi ada penjumlahan sederhana. Aku akan mengukir usiaku di dalam diriku, seperti sebuah pohon.

Ketika aku berjalan di antara pepohonan yang hijau, saat sebatang ranting menyentuh pundakku dengan pelan, saat musim gugur menjatuhkan tangannya padaku dengan lembut, saat ucapan "aku mencintaimu" darinya menembus jantungku, saat aku berkata, "Senyum," untuk mengabadikan momen di belakang sebuah latar pepohonan, pohon-pohon tumbuh tanpa mengungkapkan usia mereka, membentengi candi kuno- seperti pepohonan muda yang dipenuhi harapan.

Akan kupelajari seni bertambah tua dari pepohonan, mengukir tahun-tahun yang telah lewat ke dalam diriku-- tentu saja untuk menjadi lebih hijau dan subur di tahun berikutnya.

*****

Moon Chung-hee, salah satu penyair kenamaan Korea Selatan. Salah satu penyair wanita tebaik dunia. Ia juga merupakan seorang profesor di Universitas Dunggok, Seoul. Karya-karyanya telah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa besar seperti Inggris, Spanyol, dan Prancis.

Di Korea, ia tercatat sebagai sastrawan berpengaruh dengan menerima Penghargaan Puisi Sowol, Penghargaan Sastra Kontemporer, Penghargaan Sastra Jeong Ji Young, dan Penghargaan Sastrawan Terbaik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun