Mohon tunggu...
Syahrul Chelsky
Syahrul Chelsky Mohon Tunggu... Lainnya - Roman Poetican

90's Sadthetic

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menunggu Hujan Reda

19 Oktober 2019   17:48 Diperbarui: 19 Oktober 2019   17:49 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti katamu; sudah cukup banyak hujan dalam puisi seseorang. Bahkan pada tulisan dan sajak-sajakmu. Tapi terkadang kita terlalu takut jika tidak memiliki apa-apa.

Bagaimana jika sepanjang hari begini saja?
Hujan akan terdengar seperti jutaan peluru
yang menembus telingamu.
Pelukan hangat yang dilepaskan,
juga aroma parfum yang menempel di hidungmu.

Ada yang seolah membawa semuanya kembali; ingatan lama, secangkir cokelat panas, atau sebatang pulpen di tangannya.
Di meja itu, minuman kita sedingin kenangan.
Kau mencari topik pembicaraan
tetapi matanya membaca semua kalimat
di dalam kepalamu.

Bisakah kita melihatnya lagi dari sini?
di antara hujan yang turun,
kemudian menjadi bodoh sekali lagi
sebagai sepasang remaja
yang jatuh cinta
serta diam-diam menyimpan harapan
pada segala yang tidak bisa kembali.


Ketika dewasa, kita belajar
melepaskan pelukan yang telah menguap.
Dan lantas menyadari
jika usia membawa segalanya pergi cukup jauh dari tempat-tempat yang remang,
seperti kafe langganan di pertigaan itu
yang kerdap dari apa pun
selain suara derai hujan dan deru ciuman.

Dan di saat kau meniup tengkuknya,
tubuhnya telah menjelma sebagai aroma kesukaanmu.
Sejak hari itu, kemudian, kau mulai berpikir
bahwa kau selalu takut apabila hujan mulai reda. Karena ia akan membuatmu kembali
tidak memeluk apa-apa.

Mari bersulang selagi cokelat ini masih hangat,
atau selagi aku masih memiliki diriku sendiri.

2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun